Setelah
menulis dan ingin mempublikasikan tulisan kita, kadang kita ragu-ragu mau
memakai nama asli atau nama samaran. Tergantung kepentingan kita. Suatu saat
kita ingin tampil sebagai diri kita sendiri. Maka kita akan percaya diri memakai
nama asli kita.
Akan
tetapi boleh-boleh saja kita memakai nama samaran, bukan nama asli kita.
Bersembunyi di balik nama (memakai nama samaran) tidak ada yang melarang. Bagi
yang menggunakan nama samaran pasti memiliki tujuan tertentu. Mungkin penulis
tidak ingin identitasnya diketahui orang lain.
Nama
kadang juga membawa hoki. Suatu hari ada orang yang bercerita bahwa selama ini
mengirimkan naskah/tulisan tidak pernah dimuat di media. Orang ini berinisiatif
menggunakan nama samaran. Ternyata setelah nama aslinya bersembunyi dan yang
digunakan adalah nama samaran, tulisan-tulisannya bisa dimuat. Jadi, nama juga
membawa hoki atau membawa rejeki.
Usut
punya usut sewaktu menggunakan nama asli di setiap tulisan, orang ini kurang
“berani” menuliskan hal-hal yang
bersifat bisa menyinggung atau menyindir orang lain. Setelah menggunakan nama
samaran, keberanian muncul untuk menuliskan sesuatu yang yang memiliki nilai
jual. Menulis tanpa beban, menulis tanpa memiliki rasa takut.
Biasanya
untuk kepentingan akademis, orang akan mencantumkan nama asli di setiap
tulisannya. Kadang kita akan memakai nama asli kita pada setiap tulisan kita.
Suatu saat kita boleh menggunakan nama samaran. Kata orang, bersembunyi di balik
nama samaran akan lebih aman, lebih percaya diri.
Semua
kembali pada masing-masing penulis. Mau menggunakan nama asli atau nama
samaran, tidak ada yang melarang.
Karanganyar, 9 Juni 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar