Waktu
pertama karya saya dimuat, dengan semangat saya mendatangi kantor redaksi.
Alhamdulillah, honor yang saya dapat bisa untuk membeli 20 mangkok mie ayam
saat itu. Ketika kuliah tahun-tahun terakhir, tulisan saya juga pernah dimuat
di koran Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta). Honornya juga bisa untuk membeli 20
mangkok mie ayam.
Waktu
itu penerimaan honor dikirim lewat wesel. Kalau sekarang langsung ditransfer ke
rekening bank. Tetapi masih ada yang dikirim lewat wesel. Dua kali saya
mendapatkan honor yang dikirim lewat wesel.
Akhirnya
teman-teman tahu, kalau saya dapat honor. Ujung-ujungnya mereka minta
ditraktir. Bagi saya tak masalah. Justeru dari sini mereka selalu mendoakan
saya. Harapan saya tulisan saya banyak yang tembus media.
Suatu
saat saya kaget, mendapatkan buku rekening yang saya cetak tertera pemasukan
sejumlah sekian rupiah. Setelah saya cari-cari koran di sekolah, ternyata ada
karya saya yang dimuat. Saya sendiri tidak tahu. Biasanya kalau naskah saya
dimuat tidak serta merta saya diberi tahu pihak media.
Kebetulan
buku rekening yang saya pakai untuk menerima honor saya rencanakan buat anak
saya nomer dua. Saya tidak mempunyai niat untuk mengambil uang di buku rekening
tersebut. Semoga rupiah-demi rupiah yang saya dapatkan merupakan rejeki yang
barokah.
Saya sering merenung, mengapa dulu saya sempat
berhenti menulis. Padahal bila saya aktif menulis, tentu karya saya banyak dan
rekening saya gendut. Hehe.
Karanganyar, 10 Mei 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar