Gambar 1. Buah sukun, pohon dan buahnya mirip kluweh
Hari
ini saya menikmati libur hari Minggu bersama si kecil, Faiz, di depan rumah. Maklum,
kebetulan hari ini jalan di depan rumah saya sedang dicor oleh Bapak-bapak.
Bapak-bapak yang mengecor adalah warga kampung yang memang digaji untuk bekerja
hari ini.
Gambar 2. Faiz mendorong angkung berisi adonan untuk cor
Gambar 3. Tetap Semangat, meski terik
Gambar 4. Dik Faiz membantu mengambil pasir dengan truck dam
Si
kecil sangat senang, ikut membantu melakukan pekerjaan itu. Bukan membantu, tepatnya
mengganggu. Sementara si kecil bermain peran sebagai tukang, saya menyiapkan
minuman dan kudapan ala kadarnya.
Dalam
waktu singkat, minuman dan kudapan habis. Hari ini cuaca sangat panas, sehingga
rasa haus benar-benar terasa. Di depan
rumah ternyata sukun yang berada di pohon, melambai-lambai minta dipetik.
Sepertinya sukun tersebut dengan suka rela mau menjadi santapan para tukang
dang anggota keluarga saya.
Gambar 5. Lumayan, buat sukun goreng
Gambar 6. Mangga Purbalingga, pelem MADU
Gambar 7. Pisang Ambon, satu tandan berisi 8 sisir
Akhirnya
saya tergiur untuk memetik dan menggoreng sukun. Sukun, oh sukun. Sukun yang
sudah tua, baunya harum. Apalagi kalau matang di pohon, baunya harum dan
rasanya legit, mantap sekali bila disantap.
Saya
mengeluarkan teh manis dan sukun goreng. Ternyata tak ada yang menolak. Alhamdulillah,
hari ini saya bisa berbagi, hasil panen dari halaman rumah. selain sukun, di
halaman rumah juga ada mangga dan pisang ambon.
Sayang,
mangganya belum matang. Tapi bila mau rujakan atau lutisan, sebenarnya temannya
mangga ada lo, yaitu jambu air merah. Kalau pisang ambonnya, matangnya belum
merata, baru beberapa buah saja. “Pak tukang” tidak mau mengambil, karena kalau
dibagi tidak bisa merata.
Sebenarnya
saya juga ingin berbagi pisang, apa boleh buat, sementara untuk panenan yang
bisa dikonsumsi ramai-ramai adalah sukun.
Wah,
ini ada penampakan di dahan pohon mangga, Induk ayam dan anak-anaknya. Walaupun
sudah disiapkan kandang, ayam-ayam tersebut lebih suka tidur di atas dahan. Pantas
saja kotorannya di atas tanah banyak. Tapi saya bersyukur, tanah menjadi subur.
Amin.
Gambar 8. Induk ayam dan anak-anaknya
Apa
yang sudah saya bagikan semoga barokah dan bermanfaat buat keluarga saya.
Gambar 9. MERDEKA
Tak
lupa saya mengucapkan Dirgahayu Republik Indonesia, MERDEKA!
Karanganyar, 10 Agustus
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar