Gambar 1. Mereka, ikut memotivasi saya
Alhamdulillah,
ungkapan syukur yang pertama kali terlontar refleks ketika tulisan saya tembus
media. Apalagi tulisan saya dinyatakan layak dipilih, berpeluang menjadi
kontributor. Tidak cukup hanya bersyukur di lisan saja. Saya berniat berbagi
kebahagiaan bersama murid-murid saya.
Pada
bulan puasa, saya mengajak murid-murid saya kelas XII untuk berbuka puasa di
rumah saya. Mereka antusias sekali. Berhubung cuaca mendung, dari 15 anak yang
mendaftarkan diri, hanya 6 orang yang datang. Tak apalah, yang penting niat
saya sudah terlaksana. Menunya sederhana saja, cukup lontong dan sate ayam.
Sebenarnya
murid-murid saya krasan tinggal di rumah saya, tapi karena hujan reda mereka
lalu pamit. Beberapa menit kemudian hujan turun dengan derasnya. Saya yakin
mereka masih dalam perjalanan.
Gambar 2. Makan Bareng
Pada
hari Kamis, 7 Agustus 2014, murid-murid saya kelas XI, datang ke rumah untuk
ikut menikmati honor dimuatnya tulisan saya. Kali ini saya menyiapkan bakso,
yang saya buat sendiri.
Gambar 3. Seperti di Rumah Sendiri
Selain
menikmati bakso, mereka juga saya bebaskan menikmati mangga dan jambu air merah
yang ada di halaman. Cuaca cerah, mereka berlama-lama di rumah saya. Bagi saya,
bahagia itu sederhana! Berbagi kebahagiaan saya menerima honor dengan
murid-murid, sangat bahagia!
Gambar 4. Mas Niwan Ngubek-ubek Mencari Tulang Ayam
“Terima
kasih, Bu Ima.” Kata murid saya.
“Semoga
barokah dan doakan, tulisan Bu Ima tembus media lagi.”jawab saya.
Setelah
berpamitan, mereka meninggalkan rumah saya. Sekali lagi, bahagia itu sederhana!
Berbagi bakso, membuat mereka bahagia.
Karanganyar, 7 Agustus
2014
Wew, syukurannya nggak nyampe ke jaten
BalasHapusinsya allah besok kalau kopdar hehe
BalasHapus