Kisah yang saya tulis ini adalah cerita seorang teman sekantor. Beliau baru
saja pulang dari tanah suci menjalankan ibadah umroh. Ibadah yang didambakan
sebagian besar orang Islam selain Ibadah Haji. Teman saya berangkat bersama
keluarga besarnya. Beliau berangkat bersama isteri, adik, kakak dan
ipar-iparnya.
Oleh-oleh ibadah umroh yang saya harapkan adalah cerita selama teman saya
menjalankan ibadah umroh. Teman saya ini mengidap diabetes millitus. Setiap hari
beliau menyuntikkan insulin ke dalam tubuhnya dan banyak mengkonsumsi obat. Banyak
makanan yang menjadi pantangannya. Akan tetapi selama beradadi tanah suci,
alhamdulillah, beliau dapat melepaskan diri dari obat-obatan.
Tak ada makanan yang dipantang. Allah memberikan kemudahan bagi
hamba-hambaNya yang taat. Teman saya tidak berpantang makan nasi. Intinya selama
di tanah suci, beliau sehat wal afiat tanpa obat-obatan.
Ibadah umroh dapat dijalankan dengan mudah. Allah memberi kemudahan itu. Ada
cerita menarik selama berada di Mekah. Yang pertama adalah Allah memberi sebuah
teguran. Cerita beliau, pada tiap kegiatan biasanya di sela-sela waktu sang
ustad menganjurkan minum air zam-zam. Tujuannya untuk memulihkan tenaga. Teman saya
dan rombongan mengikuti anjuran sang ustad.
Suatu hari beliau dan rombongan melakukan sa’i. Belum selesai sa’i, sang
ustad menganjurkan minum air zam-zam.
“Aku tidak minum. Takutnya nanti beser (sebentar-sebentar kencing),”kata teman
saya.
Setelah beristirahat sebentar, mereka kembali melanjutkan sa’i sampai
selesai. Setelah selesai sa’i, teman saya mengalami beser seperti yang
diucapkan/ditakutkan beberapa waktu sebelumnya. Lalu beliau beristighfar.
Peristiwa yang kedua adalah teman saya tersesat. (Bersambung)
Karanganyar, 17 Februari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar