Hari Rabu, 15 April 2015 adalah hari yang teramat istimewa bagi saya. Saya
bisa datang pada acara KOPDAR IIDN Solo,
di Warung Makan Sego Wiwit Jl. Adi Sucipto, Surakarta. Padahal sebelumnya saya
izin, tidak bisa datang karena tidak ada yang mengantar. Di luar dugaan, suami
saya pulang lebih awal.
Sejatinya suami mengantar
anak-anak (atlet) bulu tangkis yang mengikuti POPDA tingkat provinsi. Seharusnya
suami pulang dari Semarang hari Rabu, ternyata Selasa malam sudah berada di
rumah. Mengapa demikian? Karena atlet yang dilatih kalah. Dua anak saya Faiq
(kelas 9) dan Faiz (TK Kecil) teramat girang, tidak terlalu lama ditinggal sang
ayah.
Hari Rabu, sepulang dari mengawas UN saya diantar ke WM Sego Wiwit. Di sana
sudah ada beberapa ibu-ibu cantik yang menyambut. Alhamdulillah, saya bersyukur
bisa bertemu dengan ibu-ibu hebat. KOPDAR kali ini IIDN Solo kedatangan tamu
dari Bandung. Beliau adalah Ibu/Mbak Anna Farida.
Gambar 2. Mbak Anna Farida, pakar EYD
Mbak Anna Farida ini asli SOLORAYA yang bahasanya “medhok”. Mbak Anna
sekarang tinggal di Bandung. Beliau mengawali karier di dunia penulisan sebagai
penerjemah sesuai bidang keahliannya yaitu Bahasa Inggris. Beliau bergabung di
IIDN (pusat) yang didirikan Mbak Indari Mastuti. Beliau merupakan salah satu
guru dari Sekolah Perempuan. Mbak Anna memberi materi EYD.
Pembawaan beliau yang ramah, sederhama dan humoris membuat suasana KOPDAR
menjadi hidup. Seperti biasanya KOPDAR ini heboh karena ada anak-anak. Ya,
tentu saja ibu-ibu tidak bisa meninggalkan putra-putrinya begitu saja. Anak-anak
pasti diajak dengan segala karakternya. Jadilah ada TK Dadakan. Kali ini jagoan
saya tidak saya ajak karena sekolah dan berada di Taman Pendidikan Anak sampai
sore.
Ada yang mengesankan dari hal-hal yang disampaikan Mbak Anna, yaitu kita
bisa dikatakan ibu sejati/ibu yang sebenar-benarnya kalau kesibukan kita
mengurus anak mampu membuat sayur gosong/hangus (wah saya banget, benar juga). Beliau
juga menyampaikan dengan senyuman hangat bahwa kita dikatakan sebagai fesbuk-er
sejati kalau kegiatan kita berfb-an mampu menngosongkan/menghanguskan masakan
kita (saya manthuk-manthuk setuju).
Pengalaman menulis Mbak Anna ini patut saya tiru. Tentu saja ilmu yang
kita dapat harus kita terapkan. Semoga kelak berguna untuk dunia akhirat.
Selain Mbak Anna, Mbak Ety juga memberi beberapa informasi tentang “ngeblog”
hingga akhirnya bertemu Dewi Lestari yang menulis buku Supernova. Cerita Mbak
Ety tentang makan siang, pertemuan dan bincang-bincang singkat dengan Dee
membuat ibu-ibu iri banget. Perlu diketahui, Mbak Ety adalah blogger yang
namanya harum dengan sering memenangkan lomba ngeblog. Selain bikin iri juga
bikin kemecer.
Ada anggota baru IIDN-Solo, yaitu Ibu Tri Hardianingtyas dan Mbak Vitri
Sundari. Ternyata Ibu Tri dan Mbak Vitri memiliki pengalaman menulis dengan
bergabung di Sekolah Perempuan dan gurunya adalah Mbak Anna Farida. Ibu Tri
Hardianingtyas adalah pustakawan (senior) di UNS Surakarta. Mbak Vitri Sundari
adalah pemilik Tsabita Cake (benar tidak ini?).
Akan tetapi IIDN Solo merasa kehilangan anggota yang pindah ke Bogor, beliau
adalah Mbak Avi. Sedih juga dengan perpisahan ini tapi insya Allah silaturahmi
tidak akan putus sampai di sini.
Gambar 3. Mbak Avie Azahra
Setelah diskusi selesai waktunya makan siang dan shalat. Di sini keakraban
kami sangat jelas terlihat. Bincang-bincang santai, ngobrol apa saja. Tentu saja
tentang tulisan, entah itu buku, artikel, atau apa saja yang bisa ditulis dan
bisa memotivasi anggota IIDN Solo.
Oh ya, di bawah ini daftar nama anggota yang datang pada acara KOPDAR
bulan April 2015, yaitu Ibu/Mbak:
2.
Siti Nurhasanah
3.
Arinta Adiningtyas
4.
Zakiah Wulandari
5.
Noer Ima Kaltsum
6.
Sarah Mantovani
7.
Nurul Chomaria
8.
Yang Nofiar D
9.
Misb Hasanah
10. Ety
Handayani
11. Vitri
Sundari
12. Astuti
M
13. Tri
Hardianingtyas
14. Wahyu
“Bundana Nibraz”
15. Zukhruf
El Habibah
16. Fafa
Faturohma
17. Avie
Azahra
18. Anna
Farida (tamu undangan)
Bertemu dengan
sahabat-sahabat penulis, sepertinya waktu cepat sekali berlalu. Semoga pertemuan
kali ini memberi manfaat luar biasa untuk penulis-penulis yang luar biasa pula.
Maaf, untuk kali ini Mbak Candra tidak banyak mengeluarkan suara. Entahlah, ada
apa dengan dia. Tapi senyumnya yang semanis kurma tetap merekah.
Karanganyar, 15 April
2015
Gambar 6. Mbak Candra, Senior IIDN Solo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar