Gambar 1. Bersama Keluarga
Sejak saya belum menikah sampai sekarang, cerita tentang hubungan antara menantu
dengan mertua tidak pernah ada habisnya. Dalam hal ini yang dibicarakan adalah
menantu perempuan dan ibu mertua.
Ada teman yang menceritakan hubungannya dengan ibu mertua baik-baik saja.
Akan tetapi ada juga yang menceritakan hubungannya dengan ibu mertua kurang
harmonis. Saya tidak bisa memberi penilaian terhadap hubungan teman saya dengan
ibu mertua yang kurang harmonis. Saya dan orang lain memiliki cara pandang,
berpikir dan bertindak serta karakter yang berbeda.
Kebetulan hubungan saya dengan ibu mertua terjalin dengan baik, bahkan
seperti ibu dan anak kandung. Hubungan saya dengan ibu mertua terjalin dalam
waktu singkat hanya 10 tahun saja. Ibu mertua meninggal dunia pada tahun 2009.
Hubungan suami dengan orang tua saya juga baik karena saya dan suami
memiliki seni mengambil hati ibu dan bapak. Dahulu bapak saya pernah berpesan
kepada anak-anaknya yang akan menikah. Pesan bapak adalah bila kami sudah
menikah maka kami harus memisahkan diri dari keluarga. Artinya bila sudah
berkeluarga harus memiliki bendera sendiri. Bendera di sini artinya rumah. Memiliki
rumah sendiri bisa memiliki arti benar-benar rumah milik sendiri atau mengontrak
rumah.
Gambar 2. Bersama Orangtua
Bapak tidak ingin keluarga baru anak-anaknya banyak dicampuri urusan
rumah tangganya oleh orang tua/mertua. Bagaimanapun juga keluarga baru itu
memiliki pemimpin sendiri. Pemimpin tetaplah pemimpin meskipun masih muda. Seorang
pemimpin memiliki hak dan kewajiban memimpin keluarga barunya.
Bapak tidak ingin melihat hubungan antara anak-anak dengan mertuanya
tidak harmonis. Dengan terpisah dari orang tua diharapkan dapat mengurangi
gesekan-gesekan dengan orang tua/mertua.
Saya sangat bersyukur selama 2 tahun tinggal di rumah mertua (tahun
ketiga pernikahan kami, kami sudah menempati rumah sendiri) tidak ada gesekan-gesekan/masalah yang
berarti. Ada 3 cara ampuh dalam mengambil hati mertua, yaitu:
1.
Menjadi pendengar yang baik ketika mertua
berbicara/bercerita.
2.
Mampu menangkap keinginan mertua.
3.
Memberi tanpa diminta oleh mertua.
Karanganyar, 24 April
2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar