PENJUAL TELUR ASIN
Di rumah ibu Nur, terdapat bebarapa ekor ayam yang sengaja
dipelihara untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Selain dimanfaatkan telurnya,
juga diambil dagingnya. Dengan memberikan sisa-sisa makanan dan bekatul sebagai
pakannya, ayam kampung yang diternakkan cepat beranak pinak.
Suatu hari, rombongan bebek milik tetangga RT ikut
nimbrung makan di halaman rumahnya. Sebetulnya mengganggu, tetapi bagaimana
lagi. Dibiarkan bebek-bebek itu ikut menyantap pakan untuk ternaknya.
Suatu malam terdengar suara bebek di belakang
rumahnya. Ibu Nur tidak memedulikannya. Beberapa malam, satu bebek itu berada
di kebun belakang rumah. Keesokan harinya, anak Ibu Nur memdapatkan tempat
bertelurnya bebek beserta 11 butir telur bebek di kebun belakang rumah.
Ibu Nur berusaha mencari tahu siapa pemilik bebek
tersebut. Akhirnya Ibu Nur mendapatkan titik terang, bahwa yang mempunyai bebek
itu adalah Pak RW. Ibu Nur membawa telur bebek ke rumah Pak RW dan menyerahkan
telur-telur bebek itu. Pak RW memberikan telur bebek itu kepada Ibu Nur, tetapi
Ibu Nur menolak saat telur bebek itu diberikan padanya. Lalu Pak RW menerima
telur-telur bebeknya.
Beberapa hari kemudian untuk mengisi waktu luangnya, Ibu Nur yang berprofesi sebagai guru membuat telur asin dan menjualnya. Bisa dibilang usahanya laku keras. Sukses. Alhamdulillah, bebek-bebek milik Pak RW memberi petunjuk, jalan sukses Ibu Nur sebagai pedagang telur asin.
Karanganyar, 25 Juni 2015
Catatan ini berdasarkan kisah nyata. meskipun sekarang Ibu Nur sudah tidak berjualan telur asin karena kesibukannya, tapi banyak orang masih sering menanyakan telur asinnya.
Baca juga perjalanan yang lain di :
http://www.kompasiana.com/noerimakaltsum/terhindar-dari-ular-berbisa-karena-sedekah_558b67738f7e6177048b45fb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar