Gambar 1. Kejutan dari Faiq&Faiz
Sumber: dok.pri
Selasa, 1 September 2015
Hari Senin kemarin
rencananya Faiq mau menjalani operasi atau bedah kecil. Sebenarnya Faiq sudah
lama ingin menghilangkan benjolan kecil yang ada di bibir bawah bagian dalam. Benjolan
kecil tersebut sering disebut mata ikan. Penyakit ini disebabkan oleh virus
yang bernama Human Papillomavirus (HPV). Selain menyerang pada bibir, mata
ikan sering disebut kutil ini lebih banyak menyerang pada telapak kaki,
sela-sela jari kaki atau tangan.
Gambar 2. Dhenok Faiq
Sumber : dok.pri
Menurut referensi yang
pernah saya baca, mata ikan bisa dihilangkan secara alami. Faiq juga pernah
mencobanya tapi belum menampakkan hasilnya. Kalau saya selalu menekankan
pengobatan setiap penyakit dengan istighfar dan dzikir lalu introspeksi
(mengoreksi diri) sambil minta kesembuhan dari Sang Pencipta. Tapi Faiq
inginnya segera menghilangkan mata ikan itu. Saya tidak pernah memaksa. Kalau tidak
mau dengan cara yang saya usulkan juga tak apa.
Gambar 3. Bersama kakak dan adik
Sumber : dok.pri
Jadilah hari Senin Faiq
diantar ayahnya menuju RS PKU Muhammadiyah Karanganyar. Ternyata ada syarat
yang belum dipenuhi, yaitu surat rujukan dari dokter keluarga. Maka malam ini Faiq
diajak ayahnya untuk minta surat rujukan dari dokter keluarga, yaitu Bapak
Wahyu Purwadi.
Selain minta surat rujukan,
Faiq dan Faiz diajak Ayah ke warung mie Jawa atas undangan teman Ayah. Saya sendiri
tinggal di rumah menyelesaikan tulisan yang akan saya posting di Kompasiana. Beberapa
saat kemudian mereka pulang. Faiq mengulurkan bungkusan berisi bakmi godog
kesukaan saya.
Di dalam kamar sekaligus
ruang kerja saya, saya menikmati bakmi godog. Alhamdulillah, nikmat rasanya. Bakmi
godog yang murah meriah dan bisa mengenyangkan perut saya. Ketika saya
menikmati bakmi, Faiq masuk ke dalam kamar tempat saya makan dengan membawa
roti tart. Masya Allah, terharu saya. Tak menyangka dapat kejutan dari
anak-anak dan suami.
“Mami nggak usah nangis. Mami
nggak usah terharu,”kata Faiq.
Ya Allah, saya belum
mengingatnya karena hari jadi saya masih besok. Terlanjur saya ikut bahagia.
“Mami terharu. Tak menyangka
sama sekali mendapat kejutan. Terima kasih.”
Setelah dipaksa meniup lilin
dan mencicipi kue, saya menyelesaikan tulisan saya dan saya posting ke
Kompasiana. Alhamdulillah, tulisan yang berjudul “Hidup Semurah Mungkin”
dipilih admin masuk artikel pilihan. Ini kado buat saya dari Kompasiana.
00000
Gambar 4. Bersamamu
Sumber : dok.pri
Rabu, 2 September 2015
Hari ini saya memulai pagi
dengan sukses. Faiq bisa berangkat sekolah pagi dan tidak ketinggalan bus. Faiz
mau sarapan pagi dan tertib menyiapkan diri gak pakai rewel. Alhamdulillah, Allah
memberikan kemudahan buat saya dan keluarga.
Sampai di sekolah, ada yang
mengucapkan selamat ultah buat saya. Tapi sebagian menjadi bingung karena di
dalam kelas XII yang diberi kejutan kue tart bukan saya melainkan teman saya,
Ibu Sularmi. Ya, memang hari jadi kami sama. Biasanya kami patungan mengadakan
syukuran. Tapi kali ini tidak.
“Sebenarnya yang ulang tahun
siapa? Panjenengan atau bu Larmi?”
“Bu Larmi,”kata saya
terkekeh.
Siang hari, teman-teman saya
menagih untuk makan-makan. Tapi saya tidak memenuhi. Bukannya saya pelit dan
bakhil. Hari Senin yang akan datang saya mengundang murid-murid saya untuk
syukuran karena mereka “nodong” makan-makan sejak kemarin.
Gambar 5. Penyemangat Berkarya (Semua Penulis) IIDN Solo
Sumber : dok.pri
Ada yang bilang seharusnya
saya lebih mementingkan guru-guru dan karyawan bukan malah murid-murid. Saya tidak
mengomentari pendapat mereka. Bagi saya justeru anak-anaklah yang penting.
Mengapa demikian? Karena murid-murid datang ke rumah saya, selain dengan saya
mereka bersilaturahmi dengan keluarga kecil saya.
00000
Hari ini ada yang berbeda
dengan cerita ultah saya. Banyak yang mendoakan saya. Yang lebih istimewa
karena sebagian mereka mendoakan saya bisa berkarya dan terus berkarya (menulis)
selain doa mendapatkan rezeki yang barokah. Inilah cerita saya di usia 29 tahun
ke atas.
Di usia 29 tahun ke atas ini
saya merasa masih banyak mimpi yang belum terwujud. Saya ingin mewujudkan
mimpi-mimpi itu. Semoga Allah meridhoi usaha saya, amin.
Karanganyar, 2
September 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar