AH TENANE
TELUR
AROMA KEMBANG
Ini kisah seorang kawan guru yang tinggal di
Karanganyar. Ceritanya, tetangganya punya hajat mantu. Kebetulan kawan saya ini
diberi tugas untuk meletakkan sesaji di tiap perempatan dan jembatan yang ada
di desanya. Ada 14 titik yang harus diberi sesaji. Inilah kisahnya:
Hari ini Jon Koplo diberi tugas oleh Tom Gembus. Tom
Gembus akan mengadakan hajatan, mantu. Seperti adat Jawa umumnya, di tiap
perempatan dan jembatan di sekitar kampung diberi sesaji. Menurut kepercayaan
orang Jawa, sesaji itu dipersembahkan untuk penunggu alias “sing
mbau rekso”.
Dengan semangat ’45, Koplo melaksanakan perintah dengan
suka cita. Dalam waktu singkat, pekerjaan Koplo sudah selesai. Koplo pun
memberi laporan kepada Gembus.
“Lapor, tugas sudah saya selesaikan dengan baik.”
“terima kasih. Kamu memang tetangga yang “enthengan”
dan cekatan.”Gembus memuji.
Akhirnya Koplo pulang. Sampai di rumah dia merawat
ternak-ternaknya. Ayam dan lele piaraan Koplo juga dapat menghasilkan rupiah.
Itulah pekerjaan sampingan Koplo.
Pagi harinya, Koplo ke pasar untuk menjual telur
ayam kampung. Sampai di pasar, seorang nenek bernama mbah Cempluk, pembeli
telur (telur-telur itu kemudian dijual lagi) nyeletuk,”Mas, kok telurnya bau
kembang?”
“Mboten napa-napa mbah Cempluk, tadi memang bawanya
campur sama kembang.”jawab Koplo sekenanya sambil cengar-cengir.
Si nenek tidak banyak komen. Setelah transaksi
selesai Koplo meninggalkan pasar. Koplo menuju kantornya di Karanganyar kota. Sampai
di kantor, Koplo senyum-senyum sendiri. Sebenarnya telur yang dijual tadi bukan
hasil dari ternaknya. Telur itu diambil dari sesaji yang isinya jajan pasar
kembang dan telur. Dalam hati Koplo mengumpat,”Busyet, telur aroma kembang.
Bisa jadi seperti itu karena sesajinya sudah dijapani atau diberi
mantra.”
Koplo tahu, kalau telur dalam sesaji itu hanya
mubazir bila diletakkan di perempatan dan jembatan. Daripada mubazir, Koplo memanfaatkan
telur-telur itu. Lumayan, 14 butir dikalikan seribu lima ratus rupiah. Ada-ada
saja, jangan-jangan kalau disuruh meletakkan ingkung ayam di atas genteng rumah
bisa jadi malah dibawa pulang. Haha (SELESAI)
Karanganyar, 28 Nopember 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar