Gambar 1. Kopdar IIDN Solo
Sumber: dok.pri
Seumur-umur baru sekali ini
saya melakukan perjalanan jauh. Biasanya saya selalu diantar suami bila
bepergian jauh. Seandainya suami tak ada di rumah, kalau tidak naik angkutan
umum, saya tidak diizinkan naik sepeda motor sendiri.
Bagi orang lain jarak antara
Karanganyar-Solo hanya dekat saja. Berbeda dengan saya, saya membayangkan
pos-pos tertentu yang saya pakai untuk acuan kesuksesan saya menempuh
perjalanan. Berlebihan? Ya, mungkin.
Hari ini suami melayat
kemudian dilanjutkan bersilaturahmi ke rumah temannya. Anak-anak ikut serta.
Saya memberanikan diri naik sepeda motor karena suami sudah memberi izin. Modal
saya adalah nekad, bensin full (bukan bengsin lo, kalau bahasa jawa memang
bengsin kali), rute sekedarnya, uang secukupnya dan doa.
Dengan kecepatan 30 km/jam,
saya menempuh perjalanan Karanganyar-Ngruki selama 1 jam. Plok-plok,
berhasil-berhasil. Demikian juga waktu pulang, kecepatan dan waktu tempuhnya
sama.
Mungkin karena suami
khawatir, maka dia menelpon saya. Saya baik-baik saja. Alhamdulillah saya
sampai Ngruki lalu tiba di rumah dengan selamat. Teman-teman saya yang
bergabung di IIDN Solo memberikan selamat pada saya. Soalnya mereka tahu
keadaan saya yang belum pernah muter-muter sendiri. Terima kasih suami dan
teman-teman IIDN Solo yang sudah memberikan dukungan kepada saya untuk
bergabung dan ikut KOPDAR. Sampai di rumah saya dikejutkan dengan oleh-oleh
sayuran yang dibawa suami. Ada sawi, labu siam, daun bawang dan tomat.
Gambar 2. Sayuran dari Ngargoyoso
Sumber: dok.pri
Karanganyar, 1
Nopember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar