Katanya, daripada membeli
kebutuhan sehari-hari di toko modern lebih baik berbelanja di warung kelontong
tetangga atau di pasar tradisional. Daripada makan siang di rumah makan atau
restoran lebih baik beli keperluan makan siang di warung kecil tetangga (menyediakan
makan siang sederhana).
Siang ini sengaja saya membeli
sayur sop buat si kecil di warung sederhana milik tetangga. Sambil menunggu
antrian, saya memesan teh hangat gelas kecil. Ketika menikmati teh, datanglah
tetangga saya yang akan makan siang di warung ini dan memesan teh hangat.
Tetangga saya tadi bilang kalau
seharian belum makan karena baru saja bepergian. Selain lapar, badan juga
terasa lemas. Kemudian bla-bla-bla, dia cerita panjang lebar. Kadang saya
menimpali pembicaraan, kadang hanya bilang oooo.
Karena siang tadi udara panas,
sinar matahari begitu terik, dia bilang enak sekali kalau minum es dan
seterusnya. Saya bilang, kalau saya biarpun udara panas, gerah yang segar itu
minum dingin, tapi saya tetap makan dan minum dalam kondisi hangat cenderung
panas.
Lantas tetangga saya
berkata,”Wah, kalau suka makan dan minum yang panas-panas, penjenengan kalau
kehujanan gampang masuk angin, ya?”
“Ah, tidak. Biasa saja. Saya
sering kehujanan kok. Kalau suami lagi keluar kota, saya bertugas antar jemput
jemput dua anak saya. Hujan juga tak masalah. Kalau lagi di sawah juga sering
kehujanan (Stt, saya suka bercocok tanam, belum lagi menyelamatkan ayam-ayamnya
si thole sing bagus dewe).”
Tetangga saya tersenyum agak
gimana gitu. Memandang saya tak percaya. Dalam hati, ini dalam hati lo, saya
membatin wah Ibu ini meremehkan saya yang badannya kurus. Dia belum tahu saya
ya.
Menurut ilmu kesehatan
(kedokteran), bila ingin sehat makan dan minum dalam keadaan hangat. Akan
tetapi bila mandi dengan air dingin (ingat, mandi dengan air dingin ini khusus yang
badannya sehat lo).
Ya silakan kalau dia menilai
saya gampang sakit hanya karena mengkonsumsi makanan dan minuman hangat. Itu
kan pendapat dia.
Nah, saya sendiri termasuk orang
yang tertib sarapan pagi. Meskipun hanya dua sendok makan, pagi hari saya harus
kemasukan nasi. Selanjutnya terserah, bisa hanya makan biscuit atau gorengan.
Tapi sarapan bagi saya adalah sesuatu yang wajib saya lakukan. Satu hal yang
tidak boleh lupa yaitu minum teh hangat. Tidak minum teh di pagi hari nanti
terus pusing.
Benarkah, bila kita mengkonsumsi
makanan dan minuman hangat bila kena hujan kita gampang masuk angin?
Karanganyar, 17 Maret
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar