Write
or Die
Menulis memerlukan kondisi
fisik yang segar. Dalam kondisi fisik yang fit tentu semangat menulis
menggebu-gebu. Akan tetapi suatu saat memang ada penurunan semangat menulis,
bukan karena fisik melainkan moodnya saja yang menurun. Hal ini bisa diatasi
dengan menulis secara konsisten setiap hari sedikit demi sedikit.
Agar bisa konsisten menulis
setiap hari, maka tulisan bisa diposting ke media social misalnya twitter,
facebook dan blog. Sebenarnya menulis dan berbagi tulisan untuk orang lain
merupakan bentuk syukur. Bersyukur atas nikmat yang Tuhan berikan.
Dosen Universitas Negeri
Surabaya, Much. Choiri, mengatakan menulis adalah hidup itu sendiri. Bagi beliau
pilihannya hanya dua: write or die, menulis atau mati. Artinya berkarya
(menulis) tanpa henti, menulis merupakan kegiatan yang tak bisa ditinggalkan.
Keajaiban
Menulis
Bapak Wijaya Kusumah atau
dikenal sebagai Omjay menulis buku berjudul “Menulislah Setiap Hari dan
Buktikan Apa Yang Terjadi”. Omjay aktif menulis di blog pribadi dan blog
keroyokan www.kompasiana.com. Dari menulis
ini Omjay merasakan manfaatnya/keajaibannya,.di antaranya adalah 1) menerima
honor, 2) sering diundang sebagai pembicara (tentang menulis), 3) memiliki
banyak teman, 4) bisa membeli peralatan, 5) menulis, khususnya di blog adalah
alat rekam yang ajaib.
Manfaat menulis adalah memberikan
inspirasi kepada orang lain untuk menulis.
Penulis
Itu “Makhluk Langka”
Hanya sebagian kecil orang
yang mau menulis. Dari kalangan akademisi, dosen, guru dan mahasiswa jumlahnya
tidak terlalu banyak. Dari kalangan umum, juga tak jauh berbeda hanya sedikit
saja. Oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa penulis itu makhluk langka, artinya
tidak gampang ditemukan.
Jangan
Mudah Menyerah
Banyak orang yang ingin bisa
menulis tetapi berhenti sebatas sebagai keinginan belaka. Sementara bukti
tulisan sendiri tidak ada. Mereka tidak mau mewujudkan keinginannya menjadi
penulis karena banyak alasan dan banyak mengeluh. Kunci penting menulis adalah
tidak mudah menyerah.
Ada beberapa persoalan yang
dihadapi oleh “calon penulis” yang memiliki keinginan menulis:
1.
Ingin
menulis, tetapi tidak tahu bagaimana memulainya
2.
Sudah
mulai menulis kemudian menemui jalan buntu
3.
Sebenarnya
bisa menulis tetapi semangatnya tidak stabil
4.
Putus
asa karena merasa karyanya tidak dihargai
Bila ingin sukses menulis maka jangan mudah menyerah.
(BERSAMBUNG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar