Judul Buku : Happy Writing
Penulis : Andrias Harefa
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : 2010
Tebal : 285 hal + xxvii
ISBN : 978-979-22-6324-4
Pendahuluan
Sebelum saya menuliskan
ringkasan Buku Happy Writing ini, terlebih dahulu saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada Saudara/Bapak Dani Kaizen Ardiyanto yang telah memberikan
hadiah buku ini untuk saya. Saya tidak pernah menduga sama sekali akan
mendapatkan buku motivasi tentang menulis dari penulis yang sudah banyak
menghasilkan karya yang luar biasa.
Persahabatan saya dengan Saudara/Bapak
Dani Kaizen Ardiyanto berawal dari dunia maya facebook dan sampai sekarang kami
belum pernah bertemu secara langsung. Saya masih ingat beberapa waktu yang lalu
Bapak Ngainun Naim, sahabat saya di facebook dan blog keroyokan kompasiana,
membagikan kenangan di facebook berupa resensi buku yang saya terbitkan secara
indie. Buku Menjadi Kaya Dengan Menulis, buku sederhana yang saya tulis, saya
berikan kepada Bapak Ngainun Naim. Ternyata beliau berkenan meresensi buku saya
tersebut, setahun yang lalu. Bagi saya ini merupakan suatu kehormatan. Di facebook,
saya ditandai oleh Bapak Ngainun Naim.
Dari sinilah Saudara/Bapak Dani
Kaizen Ardiyanto menanyakan kepada saya maupun Bapak Ngainun Naim, apakah
beliau bisa mendapatkan Buku Menjadi Kaya Dengan Menulis? Secara pribadi saya
menyampaikan pesan melalui inbox. Saya akan memberikan Buku Menjadi Kaya Dengan
Menulis kepada beliau. Setelah itu saya juga diberi buku motivasi Happy Writing
karya Andrias Harefa.
Sungguh, bagi saya semua ini
rezeki yang tidak pernah saya duga. Ternyata Allah memberikan kemudahan bagi
saya untuk mendapatkan buku-buku yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan. Dengan
buku-buku motivasi tentang menulis yang sudah saya baca, membuat saya sadar
bahwa ilmu yang saya miliki sekarang ini masih sedikit.
Buku Happy Writing karya
Andrias Harefa ini menurut saya buku motivasi dengan bahasa ringan dan mudah
dicerna. Buku ini sebagian berisi interaksi antara penulis dengan facebooker
tentang banyak hal. Status-status ringan tentang kepenulisan kemudian
mendapatkan komentar dari teman-teman facebook. Membuat buku (menulis)
berdasarkan status facebook rasanya menjadi lebih mudah. Menurut saya, apa yang
sudah saya baca dari buku ini memotivasi bagi pembacanya untuk tidak menyerah dalam
hal menulis. Ada kiat-kiat khusus agar pembaca bisa segera menulis dan
menerbitkan buku. Semoga ringkasan buku
Happy Writing ini bermanfaat, amin.
BAGIAN
1
Menulis
itu pekerjaan tangan
Untuk bisa menulis, tidak
diperlukan bakat khusus. Yang diperlukan dalam menulis adalah tangan yang
mengetik, mewujudkan gerakan gagasan menjadi sesuatu yang terbaca. Bagi
sebagian orang menulis itu pekerjaan tangan bukan pekerjaan pikiran. Menulis tidak
memerlukan kecerdasan ekstra. Pada tahap awal, menulis dapat dilakukan dari
mana saja. Langsung saja duduk dan tulis apa yang ada dalam pikiran.
Kepepet
itu penting
Berdasarkan hasil pengamatan
dari beberapa wartawan, mereka bekerja membuat artikel berdasarkan deadline. Seorang
wartawan, entah ia cerdas atau tidak nyatanya ia bisa menulis artikel/berita
setiap hari. demikian juga mahasiswa, entah ia cerdas atau tidak cerdas, nyatanya
bisa menulis skripsi dengan sukses tanpa menjiplak. Mereka bisa menyelesaikan
tulisan itu bukan karena kecerdasannya, melainkan kepepet. Kepepet menulis itu
penting juga.
Zona
nekat
Keberanian dan pertimbangan
merupakan dua factor yang memengaruhi orang dalam bertindak, melakukan suatu
pekerjaan, termasuk menulis artikel atau buku. Mulailah menulis dari zona
nekat. Dalam zona ini keberanian tinggi, namun pertimbangan kurang. Hasilnya prokduktivitas
tinggi dengan kemungkinan salah di sana-sini. Yang penting produktivitas dulu
baru bicara kualitas. Kalau kualitas tulisan terlalu dipersoalkan sementara
produktivitas menulis masih sangat kurang, orang sulit untuk maju dan
berkembang.
Orang
pintar
Orang pintar banyak yang
takut salah kalau mau menulis. Dan rasa takut salah itu begitu kuat, sehingga
membuat tangannya tidak bisa bergerak untuk menulis. Banyak orang pintar yang
tidak punya karya tulis.
Walau ia sendiri takut salah
dan karenanya punya seribu satu alasan untuk tidak menulis, sejumlah orang
pintar pandai mencari kesalahan tulisan orang lain. Untuk belajar menulis,
pertama-tama berhenti menjadi orang pintar. Dalam belajar menulis, tentu saja
ada kesalahan yang diperbuat, dengan demikian kita akan memperbaiki kesalahan tersebut
dan tetap membiasakan diri menulis.
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar