Bulan April ini, hujan deras
masih kerap terjadi. Namun demikian, udara tetap panas. Siang dan malam,
diperlukan kipas angin. Tanpa kipas angin, keringat akan mengucur deras. Persediaan
air sumur dan PAM masih melimpah. Tak ada kesulitan yang berarti akan kebutuhan
air.
Sebentar lagi musim kemarau
tiba. Saatnya kita berbenah dan menyiapkan wadah besar untuk menabung air. Hal ini
sangat penting terutama bagi warga perumahan yang mengandalkan PAM sebagai
sumber mata air (maklum, orang perumahan jarang yang memiliki sumur karena
lahannya terbatas).
Saya merupakan salah satu
contoh yang mengandalkan PAM karena tidak memiliki sumur di rumah. Sebenarnya lahan
yang kami miliki luas, tapi membuat sumur di daerah kami gampang-gampang susah.
Untuk membuat sumur, hambatan yang sering terjadi adalah: 1) mata airnya
terlalu dalam (sumure jero), 2) selama penggalian sering terbentur oleh batuan
besar (banyak batu besar yang harus dipecah sedikit-demi sedikit selama
penggalian), 3) kualitas air (kebetulan kami menempati lahan persawahan, airnya
keruh dan berbau)
Sebenarnya semua bisa
diatasi, tapi membutuhkan biaya cukup besar. Daripada mengeluarkan biaya cukup
besar dengan resiko yang berat, maka diputuskan memenuhi kebutuhan akan air
dengan menggunakan air PAM.
Sekitar 15-10 tahun yang
lalu, air PAM lancar. Kebetulan warga perumahan belum begitu banyak. Selama 5
tahun terakhir, air PAM membuat kesehatan menurun karena sering emosi. Debit
air berkurang, sering terjadi pada pagi hari air mati (karena pengguna banyak
sekali).
Di rumah, saya memasang tandon
air untuk menampung air pada malam hari. Tandon air ukurannya 250 liter. 10-15
tahun yang lalu, ketika debit airnya besar, antara jam 1-2 siang dan malam hari,
air bisa mengalir naik dan masuk tandon. Akan tetapi sekarang tidak lagi. Air mengalir
dan bisa naik masuk tandon hanya pada malam hari (jam 10-3 pagi).
Kalau hanya memiliki satu
buah tandon, untuk keperluan rumah tangga saja tidak cukup. Untuk memasak, mencuci
dan mandi diperlukan air yang banyak. Maka saya berusaha untuk memiliki 2 buah tandon
air. Dengan memiliki 2 tandon air, rasanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari tanpa merasa emosi tingkat tinggi, terutama bila ada tamu yang
menginap.
Kalau tak memiliki tandon air,
memang repot sekali karena persediaan air sangat terbatas. Apabila tidak
memiliki tandon air khusus, kita juga bisa menggunakan gentong plastik untuk
cadangan air, ember besar, atau memiliki kolam besar sebagai bak penampungan
air.
Semua kembali pada diri kita
masing-masing. Bagi saya air adalah salah satu kebutuhan hidup yang tak bisa
diganti. Tanpa air semua aktifitas di seputar dapur dan kamar mandi berhenti. Dahulu
pernah terjadi air PAM mati selama hampir 24 jam (padahal tak punya sumur) dan
listrik mati. Aktifitas di dalam rumah benar-benar berhenti. (SELESAI)
Karanganyar, 10 April 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar