Adem, Sejuk, Ngangenin dok.pri |
Antara Menulis, Tenis dan Badminton
Kalau dulu mau menulis saja
harus menunggu Ayah pergi atau tidur. Sekarang tak perlu lagi. Sepertinya dia
sudah tahu ritme hidup saya. Saya tak perlu minta izin begini: mohon maaf
ayahku sayang, aku mau menulis. Mohon jangan diganggu.
Ayah juga menyadari kok, dia
tak pernah minta izin saya dan bilang: Mi, aku mau namplek. Tolong jangan
telpon-telpon wae. Hape posisi disilent. Percuma kalau mami nelpon, nggak
bakalan aku angkat.
Sepertinya kami memang sudah
klop. Saya tak bisa memaksakan diri mengikuti dunia olahraganya. Dia juga tak
mau mengikuti dunia menulis saya. Kami memiliki dunia yang berbeda. Tapi kita
tetap sepakat untuk menghargai dunia kami masing-masing.
Kalau saya menulis, cukup
membuka laptop lalu menulis begitu saja. Sambungkan internet, kirim ke media
melalui email atau posting tulisan di blog. Kalau menulis di blog lalu
dibagikan ke medsos. Wussss, selesai. Saya tetap di rumah, mungkin posisi duduk
saya saja yang bergeser. Baju saya tetap bersih.
Berbeda dengan Ayah, pergi membawa
raket (kalau siang tenis, kalau malam badminton). Pulang dari namplek membawa
kaos bermandikan keringat dan kaos kaki basah dengan bau khas (sedapnya, hehe).
Bila malam hari, jam
berapapun saya menulis, kalau belum posting minimal satu tulisan, saya merasa
memiliki hutang. Padahal saya tak punya target (harus) menulis. Tak ada
paksaan, tak ada yang memaksa. Saya tahu diri, saya harus menulis agar hidup saya
bermakna dan bermanfaat.
Karanganyar,
27 Juni 2016
Tulisan ini sebagai jembatan mau menulis rencana
jalan-jalan bersama teman-teman ke Tawangmangu menikmati kuliner yang murah
meriah.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
www.arenakartu.cc
100% Memuaskan ^-^