Tanaman Hias dok.pri |
Siang tadi, saya menuju rumah adik ipar saya. Dhenok
minta dijemput di rumah Om. Biasanya pulang dari sekolah, Dhenok minta dijemput
di masjid yang terletak di sebelah Timur Taman Pancasila. Berhubung hujan, maka
dia turun dari bis menuju rumah Om.
Sebelumnya hujan turun dengan derasnya. Saya masih
berada di sekolah. Setelah hujan reda, tinggal sisa rintik yang masih sanggup
membasahi baju saya, saya bergegas meninggalkan sekolah. Sampai di rumah,
ternyata rintik-rintik ini kembali semakin besar.
Setelah shalat, saya berangkat ke Bejen (rumah adik
ipar). Di sana Dhenok malah pingin tidur dulu. Aktivitas saya menunggu Dhenok
tidur adalah blog walking. Hujan turun lagi. Bulan Juni ini hujan kerap turun. Saya
bersyukur, tanaman padi di belakang rumah tak kekurangan air. Ya, baru kali ini
Musim Tanam Kedua air berlimpah ruah.
Akhirnya, saya dan Dhenok bersiap pulang. Di depan
toko adik ipar ada dua orang yang memanggil-manggil adik saya. Adik saya
muncul. Belum juga ditanya, salah satu dari keduanya mengatakan,”Mbak, yang ini
sebelah rumahnya, bertetangga.”
Saya paham maksudnya meskipun belum pernah bertemu
kedua orang tadi. Saya juga tidak tahu apa yang telah terjadi sebelumnya. Ya, kedua
orang tadi adalah orang yang biasa disuruh untuk membeli peti satin, kain
kafan, sabun, kapur barus, dan lain-lain.
Satu orang di antaranya juga bilang bahwa dia juga
belum sampai rumah, baru saja pulang dari makam. Kakinya juga kotor karena
bertugas di pemakaman.
“Meninggalnya karena apa, Pak?”
“Terpeleset di kamar mandi. Kebetulan orangnya pernah
stroke.”
Sambil mengeluarkan sepeda motor, saya merenung
kembali. Ajal memang datang mendadak, tiba-tiba. Tak memandang pada orang yang
sehat, sakit, tua, muda, besar, kecil, laki-laki, dan perempuan. Dia datang
tidak minta izin dulu. Lantas saya berpikir, sudah cukupkah bekalku?
Saya tetap ingin membawa bekal yang cukup ketika
pulang kampung. Hanya saya sendiri tak tahu itu kapan. Maka mulai sekarang saya
harus mempersiapkan bekal, sedikit demi sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar