Sebenarnya jalan-jalan kali ini (Senin, 24 Agustus
2014) bukan acara keluarga. Saya dengan terpaksa mengajak si kecil, Faiz, sebab
suami ada dinas keluar kota. Saya tak memiliki asisten rumah tangga, sedangkan
kalau saya tinggal bersama kakaknya jelas tidak mungkin. Teman-teman saya
memaklumi keadaan saya yang jalan-jalan membawa anak.
Perjalanan wisata mengambil tujuan Pantai Kwaru dan
Pantai Baru, Bantul, DIY. Saya orang asli Yogyakarta piknik ke Yogyakarta, itu
sesuatu banget. Saya sangat bersyukur bisa bersama sahabat-sahabat dekat, melihat
air.
Baik Pantai Kwaru maupun Pantai baru, tempatnya
sungguh indah. Konon kabarnya Pantai Kwaru sudah berubah drastis. Pantai Kwaru
mengalami kerusakan besar ketika terjadi gempa bumi Yogyakarta tahun 2006 yang
lalu. Karena tak banyak pohon besar, jadi terasa panas sekali.
Bergaya di atas motor ATV dok.pri |
Gelombang tak besar, air juga tenang. Saya tetap takut
air, saya harus mengawasi Faiz ke mana dia berjalan. Dia suka dengan
pemandangan di pantai. Sesekali dia menunjuk laut lepas, mungkin takjub. Akan tetapi
karena mungkin dia bosan, dia mulai ngambek. Ada saja tingkahnya yang membuat
saya ekstra sabar.
Teman-teman saya jadi bertanya-tanya, ada apa? Biasa,
dia kan dekat Ayahnya. Kalau tak ketemu Ayah beberapa hari pasti membuat ulah. Teman-teman
membujuk untuk naik motor ATV. Sewa motor ATV Rp. 25.000,00 per 15 menit. Akhirnya
Faiz berboncengan dengan anak teman saya. Kelihatannya senang.
Saya tak bisa menikmati travelling ini. Namanya juga
momong anak. Tempat berikutnya yang kami tuju adalah Pantai Baru, sebelah barat
Pantai Kwaru. Nah, sampai di Pantai Baru sebenarnya pas waktunya makan siang. Kebetulan
panitia sedianya mau membeli di rumah makan di Yogyakarta saja. Karena waktunya
tanggung, sampai Yogya belum jam maksi, begitu sampai Pantai Baru waktu maksi
telah lewat. Sebelumnya kudapan sudah habis tuntas. Ceritanya kelaparan gitu. Teman-teman
membeli nasi bungkus. Isinya nasi, miehun dan telur, tidak ada pedasnya sama
sekali. Yang penting Faiz kemasukan nasi, saya membeli 2 bungkus.
Di Pantai Baru tempatnya tidak panas, sejuk. Banyak pohon
cemara sebagai peneduh. Di sini kami bisa bercanda ria, ngobrol sana-sini,
sambil melihat laut dengan segala keindahannya. Faiz bermain pasir. Teman saya
yang kebetulan bisa berkomunikasi dengan dunia lain berada di dekat pantai. Dengan
menghadap ke pantai, entah apa yang dilakukannya. Tiba-tiba gelombang besar
datang mencapai tempat Faiz bermain pasir. Faiz langsung saya angkat menjauh. Sandal
Faiz sempat hanyut, tapi berhasil diambil teman saya.
[Saya tidak habis mengerti, kok bisa begini. Ketika perjalanan
pulang ke Karanganyar, saya sempat bertanya, kok bisa begitu? Tiba-tiba air
datang? Kata teman saya (mungkin bagi orang lain tidak masuk akal), waktu dia menghadap
laut, dia bilang kalau “kamu ada” tunjukkan dengan air, maka airnya yang besar benar-benar
datang. Saya melihat sendiri keanehan itu]
Ketika waktu kami habis, kami harus shalat dulu. Ini yang
bikin saya tambah lebih sabar. Faiz tak mau ditinggal shalat, rewel. Teman saya
mengajak Faiz jalan-jalan agar saya bisa shalat.
Sampai di bus, sungguh saya kaget sebab Faiz membawa
kucing. Ya, ampun le Thole. Jangan bawa pulang kucing itu. Kasihan simboknya,
nanti mencari. Akhirnya kucing dilepas, saya cuci tangan Faiz pakai air
mineral.
Sebelum ke Malioboro, kami mampir rumah makan. Maksi yang
terlambat. Tak apa-apa yang penting tetap makan nasi. Selesai makan, lalu
perjalanan dilanjutkan ke Malioboro. Saya tidak jalan-jalan ke Malioboro. Saya dijemput
adik saya, mampir di rumah adik saya. Ketika waktunya teman-teman yang di
Malioboro akan meninggalkan parkiran timur kantor Pos Besar, saya menunggu di
depan Jogja Expo Center.
Akhirnya sampai Karanganyar dengan selamat. Saya menelepon
suami, minta dijemput. Oleh karena suami lelah, tak bisa menjemput. Akhirnya pertama
kalinya saya pulang dari sekolah menuju rumah pada malam yang telah larut. Sesekali
Faiz saya tepuk, saya ajak ngobrol biar tidak ketiduran, membonceng di depan
saya. Iz, romantic banget ya seharian kita nempel kayak perangko.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar