Faiq with friends dok.pri |
Siang itu seorang gadis menelepon Ibunya. Dia minta
untuk dipesankan lauk dalam jumlah besar. Oleh karena sang Ibu akan menunaikan
ibadah shalat zuhur, maka telepon segera dimatikan.
Akhirnya Ibu-anak tersebut bertemu di warung ayam
bakar tak jauh dari kota.
“Sudah pesan?”tanya Ibu
“Belum.”
“Teman-teman iurannya berapa rupiah per anak?”
“Tidak iuran. Ibu kemarin mau mengundang teman-teman
untuk berbuka puasa bersama. Kali ini kami mau berbuka puasa di rumah teman. Aku
sudah menyanggupi membawa ayam bakarnya.”
Ibunya paham setelah anaknya menjelaskan maksudnya. Gadisnya
berencana untuk mengadakan bukber di rumah temannya. Temannya akan menyediakan
nasi dan minumannya. Sedangkan si gadis menyediakan lauknya untuk 30 orang. Anak-anak
SMA tersebut mengadakan bukber di hari Jumat terakhir pertemuan mereka, sebab
hari Sabtu mereka akan terima rapor. Setelah terima rapor, mereka libur 1
bulan.
Selain makan dan minum, iuran yang jumlahnya kecil
khusus untuk membuat es buah dan mungkin kudapan ala kadarnya. Si gadis sudah
tahu kebiasaan kedua orang tuanya yang sering mengadakan bukber untuk
murid-muridnya. Kali ini si gadis minta sedikit perhatian, sedikit sedekah yang
akan dikeluarkan pada Ramadan tahun ini.
Siapa tahu semua bisa dipakai untuk pembelajaran. Bagaimanapun
pedidikan diajarkan lewat contoh, bukan hanya lewat ceramah. Si gadis berharap,
dengan bukber semacam ini akan banyak membawa hikmah. Bandingkan bila bukber
dilakukan di rumah makan. Sekarang sedang marak bukber di rumah makan, di
tempat-tempat lesehan, di resto atau di mana saja.
Bukber di rumah salah satu siswa akan menjalin
keakraban, anak-anak juga mengenal keluarga teman-temannya. Sedekah yang
dikeluarkan orang tua, juga merupakan sedekah bagi anak-anaknya. Semoga Allah
senantiasa menitipkan rezeki yang barokah untuk orang-orang yang mengeluarkan
sedekah di bulan Ramadan. Baik memdapatkan pahala secara estafet maupun pahala
untuk dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar