Mudik=ngumpul dok.pri |
Sensasi Mudik Mendekati Lebaran
Keluarga Yogyakarta dalam waktu dekat ini akan mengadakan
bukber dengan tetangga sekitar rumah. Sudah diambil kesepakatan bahwa bukber
diadakan hari Sabtu, 2 Juli 2016. Itu artinya saya harus segera pulang. Saya harus
merampungkan pekerjaan.
Oleh karena suami belum selesai pekerjaannya, maka
nanti saya hanya diantar ke Yogya, selanjutnya suami kembali ke rumah. Sebelum meninggalkan
rumah, ada yang perlu saya lakukan untuk menyelamatkan barang-barang saya.
1.
Supaya
barang-barang aman dari amukan hujan yang tiba-tiba datang, saya harus menutupi
tempat tidur, rak buku, dan lain-lain.
2.
Lubang
sela-sela pintu harus saya tutup rapat, agar binatang melata tidak masuk. Biasanya
kalau ada lubang yang terbuka, kadal masuk rumah. Nah, bau kotorannya ini yang
bikin geram. Ular sawah juga suka nyelonong masuk rumah tanpa permisi. Moga-moga
hal ini tidak terjadi lagi.
3.
Menitipkan/mengamankan
barang-barang berharga ke pegadaian.
4.
Mengamankan
keran air, tabung gas, dan stopkontak.
5.
Yang
terakhir mengamankan ayam-ayamnya Thole. Ini yang membuat saya selalu menunda
mudik. Ah, kenapa mudik saya selalu dikalahkan oleh ayam? Kan bisa saja si ayam
dikasih uang saku, toh dekat warung soto dan warung makan. [lupakanlah, semoga
ayamnya sehat selama saya tinggal mudik]
Mudik mengendarai sepeda motor melewati desa-desa. Udara
sejuk, perjalanan dinikmati dengan santai. Sampai di Yogyakarta, sorenya
membeli dawet dan cincau di Dongkelan.
Lo, rasanya saya sudah menjalani acara mudik tersebut.
Mudik memang memiliki sensasi tersendiri. Apalagi waktu mudik mendekati
lebaran. Wah, jadi pingin segera angkut-angkut barang.
Karanganyar, 28 Juni 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar