Hujan
di Yogyakarta Hari Pertama Mudikku #1
Alhamdulillah,
saya berangkat ke Yogyakarta ketika hari masih pagi. Di sekitar Sukoharjo
perbatasan Karanganyar, terlihat kabut tebal. Memang jarak pandang masih
normal. Tapi dinginnya, padahal sudah jam tujuh pagi.
Semakin
menjauh dari Karanganyar matahari mulai tampak, kehangatan terasa. Sepanjang jalan
Kra-Skh-Klaten tidak ramai, volume kendaraan belum padat. Suami memilih melewati desa-desa. Tahu kalau
isterinya suka dengan alam yang hijau, jadi yang ditunjukkan adalah kebun
jagung, padi, terong, mentimun dan lombok.
Memasuki
Klaten kota, jalanan mulai ramai. Sesampai di sekitar bandara Adi Sucipto jalanan semakin
ramai. Bahkan dari arah barat macet. Kalau dari arah timur masih lancar.
Sampai
rumah orang tua dalam keadaan selamat dan sehat. Aktivitas saya belum begitu
banyak. Saudara-saudara saya belum berkumpul. Saya menyempatkan diri ke
swalayan untuk membeli kebutuhan dapur. Sepulang dari swalayan, hujan turun
dengan deras.
Sebenarnya
sore ini saya ingin bertemu sahabat dumay yang tinggal di Bugisan. Semoga hujan
segera reda, dan saya bisa bertemu dengan mbak Agustina Purwantini. Sudah lama
saya berencana bertemu dengan sahabat IIDN Yogya ini. Pas saya berada di Yogya,
ada saja kendalanya.
Wah,
hujan semakin deras. Padahal saya masih memiliki tugas untuk mencari/memesan
kudapan yang akan digunakan bukber besok. Tetapi hujan adalah berkah dan
anugerah. Apapun kondisinya kita tidak boleh berkeluh kesah.
Selamat
menikmati hujan di hari pertama mudik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar