Di Museum Dirgantara Yogyakarta dok.pri |
Menyiapkan Si Kecil Dari TK Masuk Pondok Pesantren #12
Setiap menjelang tidur
malam, Faiz selalu ingin saya membacakan surat-surat pendek. Ternyata dia bisa
membaca surat-surat pendek dari Juz 30 (walau kadang saya harus membenarkan
sedikit). Katanya, tiap pagi di TK diperdengarkan bacaan surat-surat pendek. Lalu
setiap anak diminta untuk setor hapalan. Saya sendiri malah tidak tahu sebab
tidak ada buku penghubung dari sekolah.
Ketika Faiz membaca surat
Attin dan Adh-dhuha, saya terharu, meleleh air mata saya. Masya Allah,
diam-diam anak saya yang cuek dan tak fokus ini menyimpan potensi. Memang dari
segi baca tulis huruf Latin dia tak begitu menonjol.
Setelah tahu kemampuan Faiz,
saya mempersiapkan Faiz masuk pondok pesantren saja. Sayang bila potensinya tak
mendapat dukungan. Bagaimanapun, saya menganggap hal ini anugerah luar biasa
yang diberikan Allah pada Faiz.
Apakah Faiz menonjol di
bidang lainnya? Ketika saya membuka buku-buku tugas ketika di TK B, ternyata
gambarnya juga bagus. Ah, mengapa saya tak pernah memperhatikannya? Sebenarnya saya
menaruh perhatian padanya. Hanya saja kalau sudah di rumah Faiz tidak mau saya
mengulang kembali apa yang sudah diberikan di sekolah. Baginya, belajar itu di
sekolah. Kalau di rumah untuk bermain mobil-mobilan, mengurus ayam-ayamnya,
bersepeda dan kegiatan menyenangkan lainnya. Kalau waktunya diajak ke masjid,
dia langsung okey.
Bersama teman-teman dok.pri |
Saat ini waktunya menyimpan
seragam TK. Sekarang sudah mulai memakai baju koko dan peci sepanjang hari.
Faiz sudah tahu sejak awal kalau dia menjadi santri di pondok pesantren. Saya sudah
mengenal pengajaran di pondok tersebut maka saya memberanikan diri memasukkan
Faiz menjadi santri.
Di pondok ini, Faiz belajar
hanya lima hari saja, dari Senin-Jumat. Hari Senin-Kamis masuk pukul
07.00-15.00 WIB dan hari Jumat pukul 07.00-13.00 WIB. Wah pasti lelah ya? Ah,
tidak juga sebab setelah shalat Dhuhur para santri diminta tidur siang (makan
siang juga disediakan di pondok). Setelah tidur siang ada pelajaran hapalan
doa. Baru nanti setelah Ashar santri pulang ke rumah masing-masing. Khusus Sabtu
dan Ahad libur.
Saya sudah menyiapkan
segalanya buat anak lanang yang berbeda dari kakak perempuannya. Karena ada
perbedaan antara Faiz dan Faiq, maka saya harus memperlakukan mereka tidak
sama. Hal ini saya lakukan semata-mata untuk kemajuan potensi masing-masing. Tak
ada orang tua yang memperlakukan anak-anaknya dengan tidak adil. Adil tidak
berarti sama rata, sama perlakuan dan sama persis.
Semoga Faiz diberi kemudahan
dalam nyantri di pondok pesantren.
Karanganyar, 12 Juli
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar