Telaga Mandirda, Ngargoyoso, Kab. Karanganyar, Jateng dok.pri |
Perempuan (Remaja) Jangan Malas Turun ke Dapur #15
Untuk makanan yang bisa
dimasak dan diolah sendiri, saya dan Faiq suka turun ke dapur. Berdua membuat
makanan, mendadak menjadi koki lalu berciat-ciat melakukan jurus wus-wus. Hasilnya
pasti bisa dimakan juga. Apalagi kalau hanya membuat kudapan dan makanan kecil.
Kadang merasa sayang atau eman-eman kalau semua harus membeli
tinggal makan. Karena uang yang harus kami keluarkan selisihnya cukup besar.
Sebagai contoh ketika Faiq
mengundang teman-temannya untuk makan siang dalam rangka syukuran. Faiq hanya
ingin makan-makan di rumah, tidak di resto untuk kalangan pelajar. Faiq sudah
hitung-hitungan tentang biaya yang harus kami keluarkan. Bila makan-makan
dilakukan di rumah dibanding makan-makan di luar, perbedaan/selisih dananya
cukup besar.
Memang saya sedikit repot,
namun puas karena anak-anak lebih leluasa. Anak-anak dengan porsi makannya
banyak bisa nambah dengan tidak membebani Faiq. Dengan menu sederhana,
anak-anak sudah merasa cukup kenyang makan siangnya.
Suatu saat Faiq harus
membuat agar-agar/jeli dalam wadah lantas pagi harinya dibawa ke sekolah untuk
dimakan bareng-bareng temannya. Menggoreng macaroni diberi taburan bumbu instan
dan membawa sambal sacet untuk cocolan. Pernah Faiq membuat dadar telur lalu
diiris-iris, dimasukkan dalam wadah makanan untuk disantap bersama-sama
temannya di sekolah.
Biasanya sebelum lebaran,
saya dan Faiq membuat stik kue bawang. Saya bertugas membuat adonan, Faiq
tugasnya mencetak dan kami menggoreng bersama-sama. Benar-benar irit
pengeluaran dan lebih terjamin kebersihannya.
Oleh sebab itu, cobalah
sekali tempo ajak anak-anak turun ke dapur. Agar anak tahu repotnya memasak. Dengan
demikian anak bisa menghargai jerih payah Ibunya yang cantik. Anak akan
menghabiskan makanannya.
Nah, sebagai awal
perkenalannya terjun ke dapur, anak bisa dikenalkan dengan membuat agar-agar
dan masak mie instan. Untuk membuat agar-agar tidak terlalu sulit. Kalau
memasak mie instan bisa diajarkan dengan cara menambah sayuran sop (kobis,
wortel, daun loncang dan seledri) dan telur. Dengan demikian jadilah mi instan
istimewa dan bernilai jual lebih.
Selamat mencoba dan
berkarya.
Karanganyar, 15 Juli
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar