Laman

Jumat, 15 Juli 2016

Perempuan (Remaja) Jangan Malas Turun ke Dapur #15

Telaga Mandirda, Ngargoyoso, Kab. Karanganyar, Jateng
dok.pri
Perempuan (Remaja) Jangan Malas Turun ke Dapur #15
Untuk makanan yang bisa dimasak dan diolah sendiri, saya dan Faiq suka turun ke dapur. Berdua membuat makanan, mendadak menjadi koki lalu berciat-ciat melakukan jurus wus-wus. Hasilnya pasti bisa dimakan juga. Apalagi kalau hanya membuat kudapan dan makanan kecil. Kadang merasa sayang atau eman-eman kalau semua harus membeli tinggal makan. Karena uang yang harus kami keluarkan selisihnya cukup besar.
Sebagai contoh ketika Faiq mengundang teman-temannya untuk makan siang dalam rangka syukuran. Faiq hanya ingin makan-makan di rumah, tidak di resto untuk kalangan pelajar. Faiq sudah hitung-hitungan tentang biaya yang harus kami keluarkan. Bila makan-makan dilakukan di rumah dibanding makan-makan di luar, perbedaan/selisih dananya cukup besar.
Memang saya sedikit repot, namun puas karena anak-anak lebih leluasa. Anak-anak dengan porsi makannya banyak bisa nambah dengan tidak membebani Faiq. Dengan menu sederhana, anak-anak sudah merasa cukup kenyang makan siangnya.
Suatu saat Faiq harus membuat agar-agar/jeli dalam wadah lantas pagi harinya dibawa ke sekolah untuk dimakan bareng-bareng temannya. Menggoreng macaroni diberi taburan bumbu instan dan membawa sambal sacet untuk cocolan. Pernah Faiq membuat dadar telur lalu diiris-iris, dimasukkan dalam wadah makanan untuk disantap bersama-sama temannya di sekolah.
Biasanya sebelum lebaran, saya dan Faiq membuat stik kue bawang. Saya bertugas membuat adonan, Faiq tugasnya mencetak dan kami menggoreng bersama-sama. Benar-benar irit pengeluaran dan lebih terjamin kebersihannya.
Oleh sebab itu, cobalah sekali tempo ajak anak-anak turun ke dapur. Agar anak tahu repotnya memasak. Dengan demikian anak bisa menghargai jerih payah Ibunya yang cantik. Anak akan menghabiskan makanannya.
Nah, sebagai awal perkenalannya terjun ke dapur, anak bisa dikenalkan dengan membuat agar-agar dan masak mie instan. Untuk membuat agar-agar tidak terlalu sulit. Kalau memasak mie instan bisa diajarkan dengan cara menambah sayuran sop (kobis, wortel, daun loncang dan seledri) dan telur. Dengan demikian jadilah mi instan istimewa dan bernilai jual lebih.
Selamat mencoba dan berkarya.
Karanganyar, 15 Juli 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar