Shalat Id, tahun 2016 dok.pri |
Perjuangan Bertemu Saudara Untuk Berlebaran #6
Lima hari berada di rumah
Bapak, menurut saya lama sekali. Saya tidak biasa meninggalkan rumah terlalu
lama. Kalau rumah ditinggal terlalu lama, tentu saja ada sesuatu yang membuat
saya ingin segera pulang. Pulang sehari lantas balik lagi ke Yogya.
Seperti kemarin, hari puasa
terakhir, saya harus kembali ke Karanganyar. Untuk memastikan keadaan ayam saya
baik-baik saja dan menyapu halaman rumah. Selain itu juga menyiram tanaman anti
nyamuk.
Pagi hari saya dan keluarga
kecil melaksanakan shalat Id di Masjid Assakinah, Manggeh, Lalung, Karanganyar.
Setelah shalat, saya bersalaman dengan para tetangga. Wah, tetangga saya heran,
kemarin kan saya mudik. Kok tiba-tiba pagi ini ikut shalat Id. Ya, saya
bercerita kronologinya (hehe seperti olah TKP saja). Saya bersyukur, meskipun
tetangga saya jauh (rumah saya rumah mewah alias mepet sawah, bahasa kerennya tinggal
di tengah sawah) tapi mereka memperhatikan saya. Buktinya saya mudik atau
tidak, mereka tahu saja.
Saya mempersiapkan diri
untuk balik ke Yogyakarta. Ada sesuatu yang menarik yaitu saya harus membawa
balon gas yang dibeli Thole. Padahal saya sudah meminta balonnya ditinggal
saja. Kalau sudah sampai Yogya, nanti membeli lagi. Demi Thole sing bagus dewe,
saya rela membawa balon gas dengan cara saya jepit, saya peluk sedemikian rupa
supaya tidak mengganggu perjalanan.
Bawa Balon, Karanganyar-Yogyakarta dok.pri |
Alhamdulillah, sampai di
rumah sukses. Saya menemui Bulik Lasmi dan keluarga. Kami mengobrol dengan
asyik. Tiba-tiba Thole berteriak,”Ayah, balonku.”
Ternyata balon Thole
nyangkut di kabel listrik. Setelah berusaha untuk mengambil namun tidak bisa,
akhirnya talinya putus. Thole tidak menangis. Perjuangan saya dari
Karanganyar-Yogyakarta berakhir dengan terbangnya balon. Padahal Thole baru
memainkan balonnya sekitar 15 menit.
Beruntung, kakaknya baik
hati mau membelikan balon lagi. Cerita tentang membawa balon ini dari
Yogyakarta-Karanganyar dan Karanganyar-Yogyakarta sudah dua kali. Tak apalah,
semoga tahun depan sudah tidak demikian. Lebaran, ada saja cerita serunya
bersama si kecil.
Lebaran memang tidak selalu
harus mudik. Tapi entah mengapa, suami selalu ingin menghabiskan waktu lebaran
di Yogyakarta. Mungkin dia merasa kalau saya harus bertemu keluarga kala
lebaran, sebab kedua orang tua suami sudah tiada.
Endhog Abang Yang Beli Mbak Faiq dok.pri |
Perjuangan dari Karanganyar-Yogyakarta,
Yogyakarta-Karanganyar lalu Karanganyar-Yogyakarta sungguh menyenangkan. Naik
sepeda motor, lewat desa dengan udara sejuk. Semoga kelak udara di desa tetap
sejuk, amin.
Selamat berlebaran bersama
keluarga.
Yogyakarta, 6 Juli
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar