Sedekah
Rombongan #5
Kepulangan
saya ke rumah Bapak alias mudik lebih cepat dari biasanya. Saya diminta saudara
saya pulang lebih dahulu bila urusan sekolah sudah selesai. Ada acara yang akan
diadakan di rumah, yaitu berbuka puasa bersama.
Seperti
Ramadan tahun lalu, berbuka puasa bersama Ibu-ibu pengajian di rumah Bapak,
persiapannya cukup melibatkan anak-anak Bapak. Sayang, tahun yang lalu saya
tidak bisa mengikuti bukber karena masih repot.
Bapak
yang memiliki acara bukber di rumah, namun seluruh pembiayaan ditanggung
anak-anak. Jadi, bisa dikatakan Bapak bersedekah dari anak-anaknya. Oleh karena
sedekah tersebut dikeluarkan dari anak-anaknya, maka saya menamakan sedekah
rombongan.
Kok
sedekah rombongan? Iya, karena yang bersedekah 4 orang dari keenam anak Bapak. Bagi
kami hal itu biasa dilakukan. Sedekah yang dikeluarkan besarnya satu sama lain
tidak sama. Seikhlasnya dan tergantung kemampuan masing-masing. Namun,
saudara-saudara saya biasanya berlomba-lomba untuk memberikan kontribusi yang
banyak.
Demikian
juga bila lebaran tiba. Beberapa hari sebelumnya, anak-anak sudah memberikan
uang pecahan kepada Bapak. Uang tersebut nantinya akan diberikan pada anak-anak
tetangga yang datang silaturahmi ke rumah saat lebaran. Kami menyebutnya uang
fitrah atau sekarang disebut angpao.
Anak-anak
Bapak sudah menyiapkan pecahan uang kertas baru dengan besaran lima ribuan,
sepuluh ribuan dan dua puluh ribuan rupiah. Lebaran kali ini kami tidak perlu
memberi uang pecahan pada Bapak untuk angpao anak-anak tetangga sebab uang
pecahan tahun yang lalu masih ada.
Anak-anak
Bapak cukup menyiapkan makanan kecil dan minuman untuk tamu-tamu Bapak. Sekali
lagi, kami mengeluarkan semua itu secara rombongan. Sebenarnya salah satu
saudara saya bisa mengeluarkan biaya untuk bukber dan lebaran secara mandiri.
Namun, dia kasihan pada adik-adiknya kalau tak berkontribusi. Dia tak mau
pahalanya diborong sendiri. Saudara saya ingin anak-anak Bapak yang lain juga
mendapat pahala dari bersedekah itu. Itulah indahnya dan nikmatnya sedekah
rombongan.
Yogyakarta, 5 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar