Adu Cepat Naik Bus dok.pri |
Tak
Ada Perjuangan Yang Sia-sia #9
Tidak ada yang sia-sia dengan usaha saya untuk bertemu
teman-teman semasa SMA, bahasa kerennya sekarang adalah reuni. Sebenarnya bagi
teman-teman yang mukim di Yogyakarta setiap saat bisa bertemu untuk sekadar
ngobrol menikmati bakmi Jawa favorit mereka pada malam hari. Kebetulan saya tak
bisa ikut berkumpul bila tak ada agenda khusus. Kemarin, Jumat adalah waktu
yang tepat mengikuti reuni.
Kebetulan suami juga menghadiri acara reuni yang
diadakan bersama teman-temannya SMA. Jadilah saya tetap tinggal di Yogyakarta,
sedangkan suami dan kedua anak saya kembali ke Karanganyar. Dan tadi pagi
waktunya saya balik ke Karanganyar.
Alumni 3A1 '90 dok.pri |
Perjuangan saya balik ke Karanganyar tidak dipenuhi
drama mengharukan sama sekali. Saya benar-benar menikmati kepulangan saya yang
sendirian. Wah, saya seperti masih jomblo saja, apalagi wajah saya adalah wajah
anak 17 tahunan. (Hohohoi, jangan diprotes).
Dari jalan raya menuju terminal Yogyakarta, saya harus
mengeluarkan ongkos naik bus sebesar lima ribu rupiah. Dilanjutkan saya duduk
manis di dalam bis Yogya-Surabaya, tarifnya hanya dua belas ribu, fasilitas
full AC. Perjalanan saya benar-benar lancar, bahkan biasanya di sekitar bandara
macet, pagi itu tidak macet sama sekali. Sampai di Kartosura memang harus
sabar. Meskipun tidak sampai macet, jalannya bus tetap saja merayap.
Turun di terminal Tirtonadi, saya harus naik bus
jurusan Karanganyar. Saya melihat perjuangan orang-orang berebut bus. Mungkin semua
ingin segera sampai pada tempat yang dituju. Beruntung, saya tidak melakukan
perjalanan pulang ini bersama anak-anak. Saya tidak tega kalau harus mengejar
waktu, berebut tempat duduk untuk mendapatkan kursi buat buat anak-anak.
Kali ini dari Solo sampai Karanganyar, saya harus
mengeluarkan biaya sepuluh ribu. Ini tarif lebaran. Biasanya saya hanya
mengeluarkan ongkos naik bus Solo-Kra sebesar tujuh ribu saja. Namanya lebaran,
ya tak apalah. Yang penting pelayanannya baik.
Turun dari bus saya dijemput suami. Alhamdulillah,
selamat sampai rumah. Tidak sempat istirahat, saya dan keluarga kecil saya
harus menghadiri acara halal bi halal keluarga besar/trah. Sebenarnya mata saya
tak mau diajak kompromi. Demi keluarga suami yang menjadi panitia, saya harus
menyukseskan acara pertemuan trah ini.
Keluarga Budiarso, Mursito, Arif Purnama dok.Faiqah Nur Fajri |
Kebetulan Faiq menjadi fotografer. Gambar-gambar yang
diambil berupa foto keluarga tiap keluarga atau keluarga besarnya. Nantinya foto-foto
tersebut akan didokumentasikan dalam bentuk album dan diposting dalam blog.
Di keluarga besar suami, saya dan anak saya memang
dikenal. Namun, hari ini keluarga besar suami tidak mengenal anak saya yang 13
tahun yang lalu masih imut dan lucu. Ya, Faiq memang identik dengan saya. Di situ
ada saya pasti ada Faiq. Kalau saya tak ada berarti Faiq juga tak ada.
Banyak yang menanyakan Faiq. Padahal mereka sudah
berhadapan langsung dengan Faiq. Setiap tamu yang datang dipersilakan foto
keluarga dulu. Yang mengatur posisi berfoto tersebut adalah Faiq. Saya bilang,
itu yang pegang kamera dan memotret adalah Faiq. Mereka kaget, tak menyangka
kalau Faiq sudah besar.
Dalam hati saya bersyukur, saya berhasil membuat Faiq bodynya
tak diragukan lagi. Meski memakai jilbab, Faiq tetap tomboy. Saya memang
sengaja memberikan yang terbaik buat Faiq. Saya tak pernah memaksa Faiq menjadi
apa. Saya hanya mendukung bakat dan kemauannya saja. Semoga dia berhasil menjadi
fotografer professional. Dan yang tak kalah penting adalah tetap menjadi
sholehah.
Selama acara pertemuan keluarga trah berlangsung, Faiq
mengedit gambar dan akhirnya selesai. Tugas selanjutnya diserahkan pada admin
Blog. Admin inilah yang akan memosting tulisan dan foto-foto.
Akhirnya acara selesai dan kami harus pulang keluarga adik-adik
suami akan datang ke rumah kami. Cukup lama kami berbincang-bincang sementara
anak-anak bermain. Sebelum maghrib mereka pulang. Saya pun kembali bekerja,
yaitu menulis.
Perjuangan saya tak sia-sia. Apa saja yang saya
perjuangkan? Yang saya perjuangkan adalah:
1.
Silaturahmi
dengan teman SMA
2.
Kepulangan
menuju rumah
3.
Bertemu
saudara dan kerabat
4.
Mendukung
kegiatan fotografi Faiq
5.
Berbincang-bincang
dengan saudara kandung suami
6.
Mengeratkan
hubungan antara anak-anak dengan sepupunya
Banyak yang akan saya tulis, tetapi cukup sekian dulu.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar