Di
SPBU, pembelian bensin dengan jerigen tidak dilayani. Pedagang bensin eceran
jelas yang dirugikan (kata mereka lo). Tapi katanya ada pengecualiannya, khusus
untuk petani boleh membeli bensin dengan wadah jerigen (dilayani).
Lantas
pedagang eceran jelas rugi dong. Dulu beli botol-botol dan jerigen kecilnya kan
mahal. Keuntungan penjualan bensin selama ini belum bisa menutup modal pembelian
wadah bensin ecerannya.
Mau
tidak mau, suka tidak suka mereka hanya bisa pasrah. Ya sudah nggak jualan
bensin eceran lagi. Nah, pengguna sepeda motor dan mobil yang biasa beli di
pedagang eceran karena tak mau repot ke SPBU jadi ikut kena dampaknya. Bahkan kalau
tiba-tiba di jalan kehabisan bensin, harus nyurung alias mendorong motor karena
SPBU jauh.
Yang
banyak mengeluh adalah warga yang tinggal di pedesaan. Di desa tidak ada SPBU. Orang-orang
mengandalkan pedagang bensin eceran. Wah, kasihan ya. Pedagang eceran kasihan
gak bisa jualan lagi. Konsumen juga kasihan, harus ke kota untuk mendapatkan
bensin.
Sebenarnya
pedagang eceran juga bisa membeli bensin kok. Seperti yang dilakukan oleh
seseorang yang tak saya kenal. Di depan rumah saya ada dua orang laki-laki,
mereka membawa 2 jerigen besar (isi 30-an liter). Mobil espas siap memuntahkan
bensinnya. Dipindah ke jerigen besar
tadi. Itu yang punya mobil, la kalau gak punya mobil nrimo wae-lah. Ora dodol
bensin eceran meneh.
Karanganyar, 21
Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar