AH
TENANE (Versi Naskah Asli)
dok.pri |
Cokelat
CFD
Oleh
: Noer Ima Kaltsum
Seperti
biasanya Jon Koplo membuka lapak minuman cokelat saat CFD. Cokelat yang dijual
adalah panas dan dingin. Orang-orang yang berada di sepanjang jalan Lawu antara
Alun-alun sampai Taman Pancasila relatif sama.
Koplo
dengan sabar menanti pembeli. Dia berharap setelah matahari bersinar agak
tinggi dagangannya bakal laris manis. Tapi yang terjadi, setelah orang-orang
meninggalkan area CFD, cokelatnya hanya laku 4 (empat) gelas. Koplo agak
kecewa, penjualannya hari Minggu itu tak sesuai target.
Ketika
pulang, sampai di rumah dia cerita pada isterinya, Cempluk, tentang sepinya
pasar cokelat hari itu.
“Mami,
hari ini cokelatnya tidak laku. Padahal pengunjung CFD hampir sama seperti
Minggu sebelumnya. Aku hanya bisa menjual cokelat panas 4 gelas saja.”
“Disyukuri
saja, Papi. Beruntung masih laku. Coba kalau tak laku babarblas,
semakin menderita.” Cempluk berusaha menghibur suami tercinta.
“Piye
ta, diajak rembugan malah jawabannya tak memuaskan.”
“Begini
lo, Pap.
Hari ini Minggu, orang-orang banyak yang puasa sunah, puasa Arofah. Besok kan
Iduladha. Biasanya sebelum Iduladha, puasa sehari.”
Blaik,
Koplo lagi ingat kalau Minggu itu adalah Puasa Arofah. Maklum, Koplo sendiri
tak pernah puasa, baik Ramadhan maupun puasa sunah. “Pantas saja Cokelatku
nggak laku.”
Ternyata
jualan cokelat juga harus memperhatikan kalender ta. (Selesai)
dok.pri |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar