dok.pri |
Allah
Mahakaya Pemberi Rezeki Siapa Saja
Kalau
mau berusaha, siapa saja bisa mendapatkan rezeki. Tengah malam, ada rezeki bagi
orang yang bekerja di malam hari. Dini hari, pagi, siang dan sore pun tetap
Allah berikan rezeki bagi mereka yang mau menjemputnya.
Tukang
parkir di rumah sakit bekerja non stop dari pagi hingga malam hari, tukang parkir
di pinggir jalan atau di pasar, juga mendapat bagian. Pedagang yang mengais
rezeki di sekitar rumah sakit, ada saja jalannya untuk mendapatkan rupiah.
Tukang becak, sopir, pemulung, wiraswasta, penjual nasi bungkus, tenongan,
pedagang asongan, semua mendapatkan jatahnya. Padahal mereka memiliki profesi
yang sama, di tempat yang sama. Rezeki mereka tidak pernah tertukar.
Penulis
buku, penulis lepas, penulis artikel atau contributor di media massa, ngeblog,
semua mendapatkan jatah. Masing-masing mendapatkan rezeki dari tulisan yang
layak muat. Mereka mendapatkan rezeki dari menulis buku, mengisi blog,
mendapatkan royalty yang besar kecilnya sangat relative dan perlu disyukuri.
Sekarang
bukan masanya untuk berkeluh kesah dan berdiam diri. Tidak seharusnya kita
mengatakan Allah tidak adil. Allah Mahakaya dan Mahaadil.
Kali
ini saya akan memberikan sedikit pengalaman mendapatkan rezeki dari menulis.
Rasanya tahun ini, saya ketiban rezeki yang selalu harus saya syukuri.
Benar-benar tak pernah saya sangka sebelumnya. Tidak terlalu besar, memang.
Tiba-tiba
ada seorang sahabat memberi tahu kalau tulisan saya dimuat di SOLOPOS minggu
ini. Alhamdulillah, senang rasanya. Tulisan yang idenya datang dari teman guru.
Bagaimana saya tidak bersyukur kalau mendengarkan orang lain saja bisa
mendapatkan ide menulis.
Saya
belum akan menyebutkan tulisannya apa, yang jelas ini kaitannya dengan senyum
simpul. Nah waktu suami saya beri tahu ceritanya saja ikut tertawa. Tak seperti
biasanya kalau saya cerita dia tertawa. Mungkin dia membatin, isteriku ki
ana-ana wae.
Ya,
Allah Mahakaya memberi rezeki buat saya melalui tulisan. Allah Mahaadil,
teman-teman nulis saya juga mendapatkan rezeki dari menulis. Ada yang nulis
artikel, ngeblog, buku, ikut lomba dan lain-lain. Rasanya kemampuan menulis
saya harus terus diasah dengan cara “Menulis Setiap Hari dan Rasakan Dahsyatnya”
Semoga
tahun ini saya mendapatkan petunjuk/wangsit/jalan tak dinyana. Ah, terlalu
berkhayal. Berusaha dan terus berusaha. Maka tidak salah kalau “Menulis dengan
niat berbagi dan menulis dengan hati”.
Karanganyar, 16
September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar