dok.pri |
Bau
Wangi Malam Jumat
Maharani
bukannya takut, tapi aneh saja ketika senja itu tiba-tiba angin berhembus. Bau harum
yang kuat tercium. Secara refleks bulu kuduknya merinding. Lama-lama baunya
menyengat. Tanpa menunggu lama, Maharani mengajak anaknya masuk rumah.
Ketika
dia ceritakan kepada Mahendra suaminya, Mahendra menanggapi,”aku tak mencium
bau apapun.”
Berarti
benar! Bau harum menyengat tersebut berkaitan dengan Malam Jumat Kliwon. Maharani
semakin merinding. Dia berharap di dalam rumah tak dilihatnya lagi bayangan
berkelebat seperti beberapa waktu yang lalu.
Pagi
harinya, Maharani berada di kebun belakang rumah. Pohon mangga, jambu dan
rambutan mulai berbunga. Baunya sangat wangi, harum. Begitu juga ketika dia
berada di kebun sekolahnya, di mana pohon tahunan mulai berbunga. Di kebun, bau
wangi tercium.
Ah.
Ternyata antara bau wangi/harum senja kemarin tak ada hubungannya dengan Malam
Jumat Kliwon. Sekarang lagi musim pohon berbunga. Pantas saja wangi! Kalau Mahendra
tidak mencium bau wangi, karena penciumannya tidak peka. Dasar penakut!
Karanganyar, 18
September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar