Plus 17 tahun dok.pri |
Bingkisan
Terindah Di Usia Yang Tak Muda Lagi
Kalau
Thole pagi hari tertib berangkat ke sekolah, saya juga bisa lebih awal
berangkat ke sekolah. Jadi ada korelasi antara keberangkatan Thole dengan
ketepatan waktu dalam artian lebih awal sampai sekolah saya. Oleh sebab itu,
kalau saya sampai di sekolah tepat waktu (jam tujuh kurang lima menit) itu karena
alasan Thole. Masa iya sih kalau anaknya masih rewel kejer mau ditinggal. Sebagai
Ibu, saya tak tega.
Masuk
gerbang sekolah, saya menaruh sepeda. Saya menyambut sahabat saya yang hari ini
ulang tahun. Saya ucapkan selamat sambil menjabat tangannya dan berpelukan.
“Selamat
ulang tahun, mbakyu,”kataku
“Sama-sama.
Jangan lupa sarapan pagi bareng lo.”
Ahai,
saya dan sahabat saya, hari ini berulang tahun. Tak banyak yang saya harapkan,
semoga Allah mengizinkan saya untuk lebih bisa memberikan manfaat untuk orang
lain.
Seperti
biasanya, saya dan sahabat menyediakan sarapan bersama-sama. Biayanya kami
tanggung bersama-sama. Sudah berapa lama merayakan ultah bareng ini? Seingat saya
sejak tahun 1999, ketika saya pertama kali masuk/mengajar di SMK ini. Memang tidak
setiap tahun kami rayakan. Tapi beberapa tahun terakhir, Alhamdulillah kami
bisa menyediakan sarapan buat sahabat guru.
Ucapan
selamat ulang tahun datang dari saudara-saudara kandung, sahabat guru dan
murid-murid saya, sahabat IIDN Solo yang selalu memberi semangat kepada saya,
dari sahabat-sahabat blogger, dari sahabat SMA, SMP, sahabat FB dan masih
banyak lagi sahabat-sahabat saya yang tak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima
kasih kakak dan adikku, sahabat-sahabat.
Special
buat Nok Faiq dan dik Faiz serta Ayah yang senantiasa bersama-sama. Semoga doa
Ayah dan anak-anak dikabulkan Allah. Terima kasih untuk kado ultah berupa
perbaikan mesin jahit.
Di
usia yang tak muda lagi ini, yaitu plus tujuh belas tahun semoga Allah menitipkan
kemudahan bagi saya untuk menjadi penulis yang bisa menyebarkan manfaat untuk
orang lain. Tahun ini adalah tahun yang sarat dengan nikmat. Nikmat waktu,
sehat dan rezeki. Rezeki dari ngeblog, sungguh membuat saya bertambah semangat
untuk menulis.
Saya
belum bisa menulis seperti teman-teman yang prestasinya berkembang pesat. Saya belum
bisa seperti mereka yang bisa mendapatkan rupiah dari menulis. Doa saya
sepanjang waktu adalah dapat menulis dan berbagi manfaat kepada orang lain. Semoga
di usia saya ini, Allah menganugerahkan kesempatan
lebih baik untuk menulis.
September
tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Perbedaannya adalah turunnya hujan. Dan,
malam ini hujan juga turun meski hanya sekadar gerimis besar
(pletok-pletok-pletok). Hujan adalah anugerah dan meski bulan September turun hujan, tetap saja September Ceria.
Karanganyar, 2 September
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar