Noer Ima Kaltsum : Kwek-Kwek
Plus terdiri dari Govinda, Sanjay, Akhsay dan Maharani
dok.pri |
Maharani,
Sanjay dan Govinda masuk ruangan ketua guru. Mendengarkan nasehat tanpa
membantah. Disaksikan Amitabh mereka bertiga tangannya mulai mengepal-ngepal. Ingin
rasanya tangannya memukul meja. Ketiganya bertahan.
Hari
ini sungguh merupakan hari yang naas bagi ketiganya. Mereka bertiga bergabung
dalam komunitas Kwek-Kwek Plus. Kwek-Kwek Plus terdiri dari Govinda, Sanjay,
Akhsay dan Maharani.hari ini secara kebetulan Akhsay bebas merdeka.
Setelah
wejangan dan nasehat tak bermutu diberikan oleh ketua guru, mereka pun
meninggalkan ruangan. Maharani terkekeh. “Lo, aku ngobrol sama siapa? Aku tadi
di depan pintu Cuma sendirian lo. Kalau aku dibilang ngobrol, berarti gila dong,
masa sih sendirian kok ngobrol.”
Sanjay
menghibur,”gak usyah digagas ketua guru tadi. Biarkan saja dia ngoceh semau
udelnya.”
Govinda
bilang,”Wah, kita jadi korban salah tangkap dong.”
00000
Sebenarnya
apa sih yang mereka bicarakan? Ceritanya ketua guru memanggil Kwek-kwek karena
mereka mengobrol ketika mengawasi ujian kenaikan tingkat sabuk. Ketua guru
melihat ketiganya dari tempat parkir. Padahal kenyataannya Maharani berdiri di pintu ruang 16 ujian, Govinda
berdiri di ruang 17, Sanjay berdiri di luar ruangan berbincang dengan Raju.
Kenapa
jadi Maharani, Sanjay dan Govinda yang dinasehati. Bukankah mereka tidak
mengobrol? Mungkin dari jauh kelihatannya Kwek-Kwek ngobrol bertiga. Padahal nggak
sama sekali. Kok ketua guru tidak bertanya terlebih dahulu kepada mereka, apa
yang mereka lakukan?
Ternyata
oh ternyata Kwek-Kwek ini memang dikenal sebagai komunitas yang bikin geram
ketua guru. Apa yang dikatakan Kwek-kwek selalu mendapatkan dukungan dari komunitas
lain. Nah, biar jatuh martabatnya maka ketua guru menegur dengan cara yang
sadis di depan Amitabh
Dasar
Kwek-Kwek Plus! Baginya, teguran sadis tadi justeru menambah kekuatan
komunitasnya semakin bisa mempengaruhi komunitas lain.
Tapi
memang hidup ini jangan melulu melihat sesuatu dari kaca matanya sendiri. Hidup
ini jangan penuh dengan prasangka buruk hanya karena sebuah dendam kesumat. Hidup
ini harus adil dan obyektif. Agar orang lain tidak menerima sebuah sanksi
padahal orang tersebut tidak memiliki kesalahan.
Sebuah
mobil di parkir di depan toko swalayan. Sebelah kiri toko adalah apotek dan
sebelah kanan toko adalah warung makan. Bila mobil itu diambil gambar dari
tempat yang berbeda, tentu hasilnya tidak sama. Bila gambar diambil dari warung
makan, hasilnya berbeda dengan bila gambar diambil dari apotek atau toko
swalayan itu sendiri.
Hidup
di era sekarang ini harus cek dan ricek, konfimasi, agar tak terjadi
miskomunikasi dan salah paham (Halah iki apa). Meski sering kena fitnah dan
diperlakukan tidak adil, Kwek-Kwek Plus tetap eksis.
Karanganyar, 24 September 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar