Pembukaan Diklat dok. Nur Asih Himawati |
Hari
ini Rabu, 9 Nopember 2016 adalah hari pertama masuk kelas diklat. Sebelumnya saya
dan teman-teman sarapan dulu agar nanti dalam mengikuti diklat punggungnya bisa
tegak untuk duduk. Sarapan yang menyenangkan, sebetulnya. Sayangnya saya
termasuk orang yang tidak bisa berlebihan. Maklumlah, mau melaksanakan program
hidup sederhana (haiyahhh). Bagi saya mencoba menu restoran di hotel mewah itu
sangat perlu, agar tidak dibilang katrok (halah, bahasa mana ini?).
Sarapan pagi dok.pri |
Ada soto,
nasi goreng, ayam goreng (enggak garing, cenderung dibumbui pedas), aneka sayur
dan lauk. Roti tawar, roti kecil, meses, selai, coco cranch, susu cair, kopi, teh,
bubur kacang ijo, bubur mutiara, kolak ubi jalar, papaya, melon, dan semangka,
serta masih banyak lagi. Semua bisa dicicipi dan dicoba. Kalau perutnya muat,
tidak ada yang melarang untuk mencoba sedikit-sedikit dengan bermacam-macam
tadi.
Menikmati teh panas dok. Daruti |
Selesai
makan, kami menuju SMK N 4 Semarang lewat pintu belakang hotel. Lumayanlah,
dengan jalan kaki tak terlalu jauh kami bisa sampai. Di SMK N 4 Semarang, kami
hanya diberi tahu tempat untuk diklat. Saya tidak tahu, mana yang peserta dan
mana mentor serta panitianya.
Dua mentor dok.pri |
Yang
jelas, karena kurang informasi atau tidak ada yang “among tamu” maka di antara
peserta diklat ada yang salah masuk kelas. Mungkin kalau ada yang among tamu
sekaligus tempat melakukan presensi/registrasi kejadiannya tidak semacam ini. Paling
tidak meminimalkan terjadinya salah kelas.
Akhirnya
diklat dibuka dan kami melakukan registrasi dengan mengisi biodata,
menandatangani presensi dan lain-lain. Mentor kelas saya kelas F adalah mbak
Dina Permata Sari dari SMK Bhakti Karya Simo Boyolali dan mbak Nur Asih Himawan
dari SMK N 2 Yogyakarta.
Rupanya
diklat yang kami lakukan ini langsung praktik. Memang banyak materi yang kami
pelajari, tetapi diskusi yang kami lakukan berjalan hidup.
Oh
ya, saya dan teman-teman mendapatkan seperangkat alat pembelajaran lo. Ada modul,
CD, dan alat tulis.
00000
Bergabung,
bersama, berdiskusi dengan teman-teman satu jurusan adalah sesuatu yang
menyenangkan. Kami memiliki jalan pikiran yang hampir sama. Kalau ada perbedaan
pendapat ya… wajarlah. Namanya juga orang banyak, tentu pemikirannya juga tak
100% sama, bukan?
Diskusi dok.pri |
Diskusi
kami berjalan hidup. Tidak ada kata “menang sendiri”, semua saling melengkapi. Saling
memberikan masukan dan saran.
Untuk
materi yang harus kami pelajari, memang ada sedikit masalah. Masalahnya bukan
pada materinya tapi cenderung karena materi ini buat guru SMK adalah materi
yang baru (maksudnya baru dipelajari lagi). Dahulu, dahulu sekali ketika kuliah
memang materi itu sudah pernah dipelajari. Tapi seiring berjalannya waktu,
karena materi pelajaran di SMK tidak sekompleks yang kami pelajari sebelumnya,
jadi sebagian ilmu menguap satu per satu. Lebih-lebih usia kami eh usia saya
tak muda lagi (pembelaan ni ye…), banyak lupanya.
Serius tapi santai dok.pri |
Okey,
diskusi berjalan dengan sukses. Setelah asar, tiba-tiba di luar terlihat langit
mendung. Belum juga diklat selesai hujan turun dengan deras. Teramat deras. Sebenarnya
hotel tempat saya istirahat jaraknya tak terlalu jauh, tapi kalau nekat pulang
ya basah kuyup. Kesalahan saya adalah siap mantol dan payung, kok tidak
dimasukkan tas malah ditinggal di hotel.
Jujur
saja, saya eman-eman laptop, buku dan isi tas daripada eman-eman badan sendiri.
Beberapa teman saya ada yang naik angkot, ada yang naik mobil dari hotel. Tapi saya
tidak sabar menunggu! Dalam rintik hujan, kami nekat untuk pulang.
Asumsi
saya, segera sampai hotel, membersihkan diri, istirahat. Bahagianya saya. Alhamdulillah
sampai hotel selamat, tidak terlalu basah. Saya menyempatkan diri membuat teh panas,
biar mata bisa bertahan. Lalu mengedit foto, menulis artikel, posting tulisan.
Ya,
semoga apa yang saya dapatkan pada diktat hari pertama ini bermanfaat untuk
dunia dan akhirat saya. Sampai bertemu besok, diklat hari kedua.
Semarang, 9 Nopember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar