Menulis
dan membuat herbarium atau insektarium adalah dua hal yang sebenarnya tak bisa
disandingkan. Akan tetapi bila ditilik dari prosesnya, mungkin keduanya ada
kemiripan.
Kita
tahu membuat herbarium (awetan tumbuhan secara alami dengan bantuan matahari/panas)
membutuhkan proses yang panjang dan waktunya lama. Membuat herbarium tidak
mungkin sekali jadi dalam sehari atau dua hari. Untuk hasil yang optimal
memerlukan waktu yang cukup banyak.
Membuat
herbarium membutuhkan sinar matahari cukup (walaupun tidak secara langsung),
dijauhkan dari udara lembab agar tak ada jamur yang ikut serta menempel pada benda
kerja. Kalau sekarang mungkin juga bisa digunakan dengan panas buatan (bukan
sinar matahari). Tetap saja waktu yang diperlukan banyak.
Ketika
saya kelas 1 SMA, saya dan teman-teman membuat herbarium secara kelompok. Tiap anggota
kelompok membuat 2-3 herbarium. Bila herbarium telah jadi, maka dikumpulkan ke
kelompok lalu ditempel di buku gambar jumbo. Di bawah herbarium yang telah
ditempel, ada identitas herbarium.
Kami
melakukan semua itu dengan sabar. Demikian juga ketika saya menulis. Saya memerlukan
waktu yang lama. Menulis saya lakukan setiap hari dalam waktu yang lama. Saya tidak
mau menulis secara instan tanpa memiliki modal apapun atau tidak mengikuti
prosedur.
Oleh
karena menulis tidak bisa dilakukan secara cepat kilat maka saya memiliki
strategi. Yaitu dengan cara menulis sedikit demi sedikit, setiap hari dan
konsisten. Alhamdulillah, saya sabar mengikuti proses menulis, tidak mengenal
putus asa dan selalu memiliki harapan. Harapan saya adalah tulisan saya layak
untuk dibaca orang lain.
Ya,
dengan menulis setiap hari maka saya bisa mengukur kemampuan saya. Saya bisa
mengukur kualitas tulisan saya. Kalau awalnya amburadul, sekarang sudah ada
kemajuan. Paling tidak sekarang menulis tidak asal menulis. Banyak pertimbangan
sebelum menayangkan tulisan. Menulis artikel itu gampang tapi tulisan tersebut
perlu menjalani proses editing. Pada proses mengedit inilah memerlukan waktu
yang cukup.
Kalau
ada orang yang ingin menulis tapi tidak segera melakukan/action maka keinginan
tersebut perlu dipertanyakan. Kalau ada orang yang ingin memiliki tulisan tapi
hanya bertanya tanpa usaha, tak akan ada artinya. Kalau ada orang yang ingin
tulisannya tayang di media tapi hanya menunda-nunda awal menulis maka tulisannya tidak mungkin muncul di media
karena orang tersebut tak juga memulai menulis.
Menulis
itu segera mulai sekarang, tidak menunda, tidak banyak teori rumit, tidak
banyak mengeluh, memerlukan waktu yang lama, konsisten, mencoba dan terus
mencoba. Bersabarlah menulis seperti halnya sabar membuat herbarium dan
insektarium.
Kalau
semua tahapan sudah dilakukan, berdoa saja semoga tulisannya layak untuk dibaca
oleh orang lain.
Karanganyar,
17 Desember 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar