Setelah
saya menekuni kembali kebiasaan menulis, saya tidak mau menulis hanya musiman
saja. Kadang menggebu-gebu lalu bosan dan jenuh, selanjutnya berhenti menulis. Dalam
menulis, saya selalu memiliki target pencapaian.
Target
yang akan saya capai tidak muluk-muluk agar saya bisa melampauinya. Misalnya target
menulis setiap hari lalu memosting tulisan di blog dalam sebulan tanpa
berhenti. Karena banyak tema, ide dan gagasan yang bisa saya tulis, maka saya
tidak kehabisan materi untuk menulis.
Akan
tetapi kalau kebetulan dalam bulan tertentu saya banyak pekerjaan sekolah yang
harus segera saya selesaikan, maka memosting tulisan dua/tiga hari sekali sudah
cukup. Yang penting dalam satu minggu blog diisi dengan tulisan yang baru.
Kalau
menulis setiap hari, apakah saya tidak pernah bosan dan jenuh menulis? Saya
tidak akan bosan menulis, karena inilah bentuk syukur saya. Dulu ketika SMA
saya harus berjuang menulis dengan mesin ketik, di mana bila terjadi kesalahan
dalam mengetik harus dihapus/di tip-ex. Belum lagi kalau tulisan kita beberapa
baris ada yang salah, maka saya harus mengetik dari alenia awal pada halaman
tersebut. Repot, bukan?
Kini
setelah semuanya mudah dan saya tidak mengalami banyak kesulitan dalam menulis,
saya lebih semangat menulis. Bila suatu saat saya berhenti menulis dan tidak
bisa dipaksa, berarti kondisi badan saya sedang tidak baik.
Bagaimana
kalau kita mengalami rasa bosan dan jenuh dalaam menulis? Ada beberapa langkah
yang bisa kita tempuh agar kita bisa kembali menulis dan tidak berlama-lama
bosan.
1. Berhenti
menulis lalu membaca
Kalau
sedang bosan dan jenuh menulis, maka kita memang harus menghentikan kegiatan
menulis. Menulis bisa diganti dengan membaca. Bahan bacaan bisa dari buku,
majalaah, tabloid, Koran, berita dari internet dan lain-lain. Selain untuk
mengusir rasa bosan, membaca juga bisa mendatangkan ide. Jadi jangan anggap
bosan menulis lalu tidak produktif sama sekali. Ketika akan membaca, kita tetap
menyiapkan alat tulis. Siapa tahu ada ide menarik dari bahan bacaan.
2. Menyalurkan
hobi
Ketika
rasa bosan dan jenuh sedang mendera, kita bisa melakukan hobi lama yang sudah
kita tinggalkan. Misalnya bersepeda santai mengelilingi perumahan, berbelanja
di pasar tradisional dengan nuansa desa, berkebun, membuat
rajutan/keterampilan, memasak makanan kesukaan, jalan-jalan di area persawahan,
memotret dan lain-lain. Menekuni hobi tadi bisa kita jadikan bahan tulisan.
3. Refreshing
Hampir
setiap kegiatan yang kita lakukan akan berimbas pada pengeluaran. Artinya setiap
gerak-gerik kita sebagian besar berbayar. Berbayar karena memang apa yang kita
lakukan membutuhkan biaya. Contoh refreshing keluar rumah. Kita butuh
transportasi, butuh makan, butuh akomodasi. Tapi kalau keluar rumah di sini
hanya di halaman rumah, tidak terlalu banyak biaya yang kita keluarkan. Namun demikian,
kita bisa menekan pengeluaran kita bila kita melakukan refreshing
diperhitungkan pengeluarannya sehemat mungkin. Misalnya, pilih tempat wisata
yang dekat dengan rumah dan tiket masuknya murah. Lebih-lebih kalau ada
penawaran berwisata gratis, ini yang kita tunggu-tunggu.
4. Berolahraga
ringan
Kapan
kita melakukan olahraga? Seharusnya olahraga dilakukan rutin setiap hari. Pilihlah
olahraga ringan yang tidak membebani kita. Misalnya jalan-jalan, angkat barbell
diganti angkat botol berisi air mineral (tidak perlu 1 liter), senam, dan
lain-lain. Dengan olahraga ringan badan dan pikiran akan kembali segar lalu
kita bisa mulai menulis lagi.
Sebenarnya
masih banyak cara menghilangkan bosan dan jenuh. Semua kembali pada
masing-masing penulis. Semoga bermanfaat.
Karanganyar, 5
Januari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar