Air Terjun Jurang Jero dok.pri |
Setelah menikmati udara segar di Air Terjun Jumog, Kecamatan Ngargoyoso,
Kabupaten Karanganyar hari Minggu, 5 Pebruari 2017 kemarin, perjalanan
dilanjutkan kembali. Saya mengira mau diajak pulang. Akan tetapi saya keliru,
ternyata setelah melewati Pondok Pesantren Isy Karima, saya diajak masuk
kampung-kampung ke grojogan yang lain.
Saya sendiri bingung arahnya, jadi mengikuti suami tanpa banyak tanya.
Memang malu bertanya sesat di jalan, tapi bagi suami, banyak bertanya berarti
saya dinilai tidak sabaran. Oleh karena itu, lebih baik saya diam.
Suami saya asli Karanganyar. Daerah Karanganyar manapun Insya
Allah tahu. Meskipun lokasi tersebut tidak ada di peta, tetap saja dia bisa
sampai tujuan. Tahu-tahu sepeda motor berhenti di halaman rumah penduduk. Saya dan
si kecil turun dari sepeda motor. Seorang perempuan muda menyapa kami. Pemilik rumah
dari halaman yang kami gunakan untuk parkir juga menyapa kami.
Suami berjalan di depan kami. Saya memberikan ponsel pada suami.
Tanpa dikomando, suami pasti akan mengambil gambar sesukanya dan benar-benar
yang saya perlukan.
Jembatan Bambu-sesek dok.pri |
Kami melewati pekarangan penduduk. Di desa ini suasananya
tenang, udaranya masih segar dan sejuk. Saya melihat air terjun mengalir dari
suatu ketinggian. Air Terjun ini dinamakan Air Terjun Jurang Jero. Air Terjun
Jurang Jero terletak di Dukuh Jurangjero, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan,
Kabupaten karanganyar. Memang tingginya jauh berbeda dengan Grojogan Sewu dan
Air Terjun Jumog. Tapi tetap saja menarik. Begitu lihat air terjun, hati
rasanya maknyes!
Sekitar Grojogan Jurang Jero, masih alami, belum dipoles
sedikitpun. Pohon-pohon besar, semak belukar masih apa adanya belum dikelola
dengan baik. Dari rumah penduduk tempat kami memarkir motor menuju grojogan
jalannya sudah diperkeras.
Air dari grojogan mengalir di sungai kecil. Di atas sungai
terbentang jembatan terbuat dari bambu. Orang Jawa menyebut dengan nama sesek.
Eksotik dok.pri |
Sebenarnya saya ingin mencari banyak informasi dari alam tentang
Air Terjun Jurang Jero ini. Tapi saya tidak bisa leluasa sebab si kecil
langkahnya mengkhawatirkan. Jadilah, saya mendapatkan informasi minim dari alam
tentang Air Terjun Jurang Jero.
Tetap saya syukuri, suatu saat saya akan kembali ke sini lagi. Yang
jelas, Air Terjun Jurang Jero merupakan tempat wisata baru yang ada di
Karanganyar yang perlu dikunjungi dan sekarang baru dikembangkan. Apabila potensi
alam ini dikelola dengan baik, niscaya pamornya akan sebaik obyek wisata
lainnya yang ada di Karanganyar. Air Terjun Jurang Jero akan menarik wisatawan
seperti halnya Grojogan Sewu dan Air Terjun Jumog.
Untuk saat ini, tidak ada tiket masuk menuju Air Terjun Jurang
Jero. Kami hanya menitipkan sepeda motor alias parkir di halaman rumah penduduk
dengan membayar dua ribu rupiah.
Alhamdulillah, akhirnya kesampaian menikmati perjalanan wisata
meskipun badan belum begitu fit. Bagi yang ingin melihat indahnya Air Terjun
Jurang Jero, silakan datang ke Karangpandan.
Rute yang bisa ditempuh: Solo - kecamatan Karangpandan - belok
kanan menuju Pablengan - ikuti jalan hingga sampai di wisata Sapta Tirta
Pablengan - lurus sedikit kemudian belok kiri ketika menemui gapura setelah
musholla - ikuti jalan hingga bertemu perempatan - belok kiri dan ikuti jalan -
lurus saja maka akan sampai di lokasi.
Karena jalan menuju lokasi sempit, maka disarankan untuk
mengendarai sepeda motor untuk sampai di lokasi. Di sekitar jalan menuju lokasi
sudah ada papan penunjuk arah. Jadi, untuk mencapai lokasi tidak terlalu sulit.
Dibandingkan lewat Patung Semar, melewati Kecamatan Karangpandan ke selatan
lebih mudah.
Karanganyar, 9 Pebruari 2017
Catatan: Fotografer Budiarso
Tidak ada komentar:
Posting Komentar