Laman

Senin, 13 Februari 2017

Anak Doyan Makan Setelah Sakit

Beberapa hari yang lalu si kecil batuk berat. Badannya panas, batuk tiada henti, baik siang maupun malam. Kalau kebanyakan minum lalu muntah. Apalagi bila minum susu, baru saja susu masuk kerongkongan, begitu batuk muntah semua. Bahkan apa yang ada di perut ikutan keluar. Suaranya serak, kalau malam hari kadang saya tak tega mendengar suara batuknya. Nafsu makan berkurang, wajahnya sangat jauh berbeda kelihatan tirus. Berat badan turun sekitar 3 kg.
Mungkin sekarang sudah merasa nyaman dan batuknya jauh berkurang. Suara aslinya juga sudah kembali lagi seperti semula. Sejak dua hari yang lalu si kecil minta makan padahal baru saja makan. Orang Jawa menyebut dengan maruki. Maruki artinya ingin makan terus, dan tidak kenyang-kenyang.
Saya bersyukur, Allah mengembalikan nikmat sehat si kecil. Ingin rasanya memenuhi segala keinginannya. Mungkin saya dianggap terlalu berlebihan. Tapi bagi saya sendiri, ini perlu disyukuri dengan berlebihan (bersyukur itu jangan setengah-setengah). Ketika si kecil minta lauk L, saya langsung memenuhi. Ketika si kecil menyebut SG, saya belikan tanpa sepengetahuan dia. Ketika ada pedagang S lewat dan dia menunjuk, langsung saya belikan. Saya tidak mau menyia-nyiakan waktu. Mumpung si kecil mau makan, mumpung si kecil tidak lagi muntah.
Sore ini, si kecil minta makan nasi lele. Karena suami membeli  mentah nangka muda dan daun melinjo, serta tempe maka saya langsung mendadak jadi koki. Dalam waktu singkat sayur dan lauk siap santap. Satu jam kemudian si kecil minta S. Terpaksa Ayah mengajak membeli S padahal udara di luar dingin.
Sampai di rumah, yang dibeli bukan S melainkan lele. Saya biarkan si kecil mengambil nasi. Begitu saya lihat piringnya penuh, saya bilang nasinya dikurangi. Si kecil langsung wajahnya njaprut ditekuk, mulutnya dimonyongkan. Marah dia! Dia menolak untuk mengambilkan nasi sambil berkaca-kaca matanya.
“Harus habis lo.”
“Pasti habis Um.”
Makannya lahap, benar-benar lahap seperti anak yang sudah seharian tidak bertemu nasi. Alangkah kagetnya saya karena nasi yang diambil habis tanpa sisa. Oh, ternyata lapar juga. Tapi, mungkin ini efek dari sakit yang sudah sembuh. Memang secara alami, tubuh akan mencari ganti yang kemarin sempat hilang. Dan itulah maruki, makannya banyak tanpa merasa kenyang.
Setelah makan, si kecil tidak minum susu melainkan memegang mainan sebentar, lalu mengantuk. Akhirnya si kecil klipuk, memejamkan mata alias tidur dengan sukses.
Jangankan anak kecil, orang dewasa juga akan maruki kalau sudah sembuh dari sakit. Jangan sakit lagi ya, Thole. Sehat selalu dan semakin sholeh dan pandai,  

Karanganyar, 13 Pebruari 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar