Beberapa hari yang lalu si kecil batuk
berat. Badannya panas, batuk tiada henti, baik siang maupun malam. Kalau kebanyakan
minum lalu muntah. Apalagi bila minum susu, baru saja susu masuk kerongkongan,
begitu batuk muntah semua. Bahkan apa yang ada di perut ikutan keluar. Suaranya
serak, kalau malam hari kadang saya tak tega mendengar suara batuknya. Nafsu makan
berkurang, wajahnya sangat jauh berbeda kelihatan tirus. Berat badan turun
sekitar 3 kg.
Mungkin sekarang sudah merasa nyaman
dan batuknya jauh berkurang. Suara aslinya juga sudah kembali lagi seperti
semula. Sejak dua hari yang lalu si kecil minta makan padahal baru saja makan. Orang
Jawa menyebut dengan maruki. Maruki artinya ingin makan terus, dan tidak
kenyang-kenyang.
Saya bersyukur, Allah mengembalikan nikmat
sehat si kecil. Ingin rasanya memenuhi segala keinginannya. Mungkin saya
dianggap terlalu berlebihan. Tapi bagi saya sendiri, ini perlu disyukuri dengan
berlebihan (bersyukur itu jangan setengah-setengah). Ketika si kecil minta lauk
L, saya langsung memenuhi. Ketika si kecil menyebut SG, saya belikan tanpa
sepengetahuan dia. Ketika ada pedagang S lewat dan dia menunjuk, langsung saya
belikan. Saya tidak mau menyia-nyiakan waktu. Mumpung si kecil mau makan,
mumpung si kecil tidak lagi muntah.
Sore ini, si kecil minta makan nasi
lele. Karena suami membeli mentah nangka
muda dan daun melinjo, serta tempe maka saya langsung mendadak jadi koki. Dalam
waktu singkat sayur dan lauk siap santap. Satu jam kemudian si kecil minta S. Terpaksa
Ayah mengajak membeli S padahal udara di luar dingin.
Sampai di rumah, yang dibeli bukan S
melainkan lele. Saya biarkan si kecil mengambil nasi. Begitu saya lihat
piringnya penuh, saya bilang nasinya dikurangi. Si kecil langsung wajahnya
njaprut ditekuk, mulutnya dimonyongkan. Marah dia! Dia menolak untuk mengambilkan
nasi sambil berkaca-kaca matanya.
“Harus habis lo.”
“Pasti habis Um.”
Makannya lahap, benar-benar lahap
seperti anak yang sudah seharian tidak bertemu nasi. Alangkah kagetnya saya
karena nasi yang diambil habis tanpa sisa. Oh, ternyata lapar juga. Tapi,
mungkin ini efek dari sakit yang sudah sembuh. Memang secara alami, tubuh akan
mencari ganti yang kemarin sempat hilang. Dan itulah maruki, makannya banyak
tanpa merasa kenyang.
Setelah makan, si kecil tidak minum
susu melainkan memegang mainan sebentar, lalu mengantuk. Akhirnya si kecil
klipuk, memejamkan mata alias tidur dengan sukses.
Jangankan anak kecil, orang dewasa juga
akan maruki kalau sudah sembuh dari sakit. Jangan sakit lagi ya, Thole. Sehat selalu
dan semakin sholeh dan pandai,
Karanganyar, 13 Pebruari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar