Menemukan majalah edisi lama, lalu saya tulis ulang pada tahun 2012 yang lalu, sesuatu banget. Semoga bisa memberikan manfaat untuk orang lain.
“Menanam
dan memetik sayuran yang dirawat sendiri memberikan kepuasan sendiri bagi
pemiliknya. Hal itu tidak salah sebab selain dapat mengembangkan hobi menanam
sayuran, pemiliknya juga merasa lebih aman mengkonsumsi sayuran dalam keadaan
segar.
Apapun
alasannya, menanam sayuran dalam pot memang sedang ngetren saat ini. Bahkan
kalau di awal tahun 1980-an hanya cabe dan terung saja yang sering dipotkan,
kini beragam sayuran dapat tumbuh subur di dalam pot karena perawatannya
relatif sama.
Sayuran
dalam pot memang menarik, bahkan dapat dipajang di teras rumah sebagai tanaman
hias. Bagi orang yang mempunyai sedikit waktu luang, menanam sayuran dalam
pot/polybag cukup mudah dilakukan. Apalagi benih sayuran dapat diperoleh di
toko-toko pertanian.
Banyak
metode penanaman yang dapat dipakai untuk mengembangkan hobi ini. Ada sayuran
yang dapat langsung ditanam benihnya di dalam wadah tetap, misalnya
kacang-kacangan, bayam cabut, atau kangkung darat. Ada juga yang benihnya perlu
disemaikan terlebih dahulu di wadah persemaian, misalnya terung, cabai, tomat,
kubis, selada dan sawi. Namun untuk mendapatkan tanaman yang pertumbuhannya
baik, sebaiknya benih disemaikan dahulu di wadah semai. Setelah itu dipindahkan
ke pot/polybag untuk menyapih. Setelah tanaman kuat, baru dipindahkan ke pot.
Berikut
ini teknik yang baik bertanam sayuran dalam pot.
1. Benih
sayuran. Dipilih yang baik, sehat, mengkilap, berisi, tidak cacat atau
berjamur.
2. Wadah
media, terdiri dari kotak semai (kotak kayu, nampan plastik dan lain-lain),
wadah sapih (polybag ukuran 10-15 cm), dan wadah tetap (pot, ember, atau
polybag ukuran besar). Semua wadah harus diberi lubang di bawahnya.
3. Alat-alat
pertanian sederhana seperti sekop kecil, penyemprot tangan, gembor, dan
perlengkapan mini garden toor.
4. Media
semai berupa campuran tanah dan pupuk kandang, pasir dan pupuk kandang, atau
tanah, pasir, pupuk kandang dengan perbandingan yang sama ( 1:1:1 ).
5. Media
tanam berupa campuran tanah, pasir dan kompos atau tanah, sekam padi, dan
kompos dengan perbandingan 2 : 1 : 1.
6. Pupuk
anorganik (misalnya urea, ZA, TSP, KCl, NPK dan pupuk daun) dan pestisida
(misalnya Antracol dan Dithane sebagai fungisida, serta Basudin dan Decis
sebagai insektisida).
7. Campurkan
media semai secara merata dan diratakan ketebalannya sekitar 7 cm di dalam
kotak semai. Media semai disediakan minimal seminggu sebelum digunakan agar
benar-benar kompak.
8. Rendamlah
benih sayuran ke dalam air atau larutan perangsang tumbuh selama 10 menit untuk
mempercepat perkecambahan benih.
9. Taburkan
benih ke atas media dan ditutup kembali dengan lapisan media tipis di atasnya
lalu disiram tiap hari. Benih akan berkecambah dalam 3-7 hari.
10. Jika
telah berkecambah siramlah kecambah setiap hari sampai siap dipindahkan ke
polibag pada umur 1-2 minggu. Penyiraman harus hati-hati jangan sampai
membongkar media atau merusak kecambah di persemaian.
11. Campurkan
semua komponen media tanam secara merata dan biarkan terkena sinar matahari
selama 1-2 minggu, lalu masukkan sampai setinggi 5 cm dari bibir polibag dan
dipadatkan dengan tangan.
12. Angkat
bibit di persemaian secara hati-hati untuk dipindahkan ke dalam polibag.
Pemindahan dilakukan pada sore hari.
13. Tempatkan
bibit yang akan dipindahkan tepat di bagian tengah polibag dan tambahkan sisa
media hingga memenuhi polibag. Padatkan dan tempatkan polibag di tempat yang
teduh.
14. Lakukan penyiraman bibit sebanyak 2-3 kali
sehari agar media tidak kekeringan.
15. Jika
tanaman sudah cukup kuat untuk dipindahkan (umur 2-3 minggu), tanggalkan
polibag secara hati-hati, jangan sampai merusak akar dan media tanam lama.
16. Isilah
wadah tetap dengan media tanam serupa sedia sapih hingga mengisi sepertiga
bagian wadah, lalu letakkan tanaman beserta tanah lamanya ke dalam wadah tetap.
17. Tambahkan
media tanam ke dalam wadah sampai 1 cm di bawah bibir wadah lalu dipadatkan.
18. Lakukan
penyiraman setiap hari dan seminggu sekali dipupuk dengan larutan pupuk
berdosis satu sendok makan per 20 liter air. Untuk sayuran daun cukup dipupuk N
saja, sedangkan untuk sayuran bunga dan buah di pupuk N, P, dan K. Dapat juga
ditambah penyemprotan pupuk daun.
19. Apabila
terjadi serangan hama dan penyakit, pestisida dapat digunakan sesuai dosis dan
frekuensi semprot yang dianjurkan. Namun sebaiknya pemakaian pestisida
diupayakan ditekan seminimal mungkin.
20. Lakukan
penyiangan rumput liar dan penggemburan tanah secara rutin untuk menjamin
kesuburan tanaman.
(Trubus 296-TH XXV- JULI 1994)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar