Beberapa penulis yang saya kenal,
ternyata mereka berjuang dengan susah payah di awal menulis. Kala itu mereka
sudah menjadi penulis pemula (mungkin saya lagi asyik menanam sayuran). Sekali menulis
lalu dikirim ke media, menunggu kabar ternyata tidak ada kabar. Tulisan kedua
dikirim lagi lewat pos dengan biaya yang tidak sedikit, tidak dimuat juga. Tulisan
ketiga, keempat, kelima dan seterusnya ternyata tidak ada yang dimuat!
Apakah mereka patah semangat lalu
berhenti menulis? Tidak semuanya patah semangat. Sebagian dari mereka tetap
menulis. Setelah tulisan kesekian kali, barulah pecah telur. Rasanya bahagia
sekali.
Ada teman yang tulisannya belum pernah
dimuat di media, beliau malah ganti haluan menulis buku. Ternyata, rezeki
beliau jatuh pada menulis buku. Beberapa buku bahkan best seller dan cetak
ulang. Rasanya bikin iri!
Tiap orang memang berhak memutuskan
sendiri mau menjadi penulis apa. Ada yang rezekinya jatuh pada menulis artikel,
mengikuti lomba menulis, menulis buku religi, menulis buku fiksi, non fiksi,
cerita anak, menulis buku pelajaran, menjadi ghost writer, dan lain-lain. Kalau
sudah begitu maka tidak ada yang mengeluh lahannya diambil orang lain.
Penulis-penulis yang saya kenal
tersebut memulai dari nol, dengan diawali penolakan-penolakan, lalu eksis dan
sekali banyak dikenal orang. Rumusnya adalah jangan menyerah meskipun beberapa
kali ditolak.
Bagi saya sendiri, tulisan/naskah
ditolak, tidak saya permasalahkan. Malu? Mengapa harus malu? Saya dan redaksi
tidak saling kenal dan tidak tatap muka, jadi santai saja. Dia tidak mengenal
saya secara langsung. Kecuali kalau kita saling berhadapan, mungkin ada rasa
malu ketika naskah kita dikembalikan. Apalagi kalau dalam pengembalian naskah
diiringi dengan kata-kata yang kurang berkenan dan menohok. Mungkin muka kita
memerah, dan mereka tahu hal itu!
Penulis itu tugasnya menulis. Dan,
setiap tulisan pasti ada jodohnya. Allah sudah mempersiapkan rezeki untuk
tulisan kita. Jangan pernah menyerah dalam menulis meskipun ada
penolakan-penolakan. Tetaplah bersemangat dalam menulis!
Karanganyar, 24 Februari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar