Ketika Maharani
memoleskan lipstick warna merah muda, beberapa teman di kantornya spontan
berkata,”wow beda.” Tapi ada juga yang berkata pelan, takut menyinggung dg
ucapan, “maaf, itu bukan Anda yang sebenarnya.” Ada yang bilang, nah sekarang
tambah segar tidak kelihatan pucat. Tapi sebagian besar menyarankan pada
Maharani untuk berhias seperti saban harinya saja. (yang menyarankan seperti
ini bukan Ibu-ibu lo, nanti dikira saingan). Lebih teduh dan lebih kalem.
Dari sekian
pendapat teman-teman, Maharani memilih menjadi dirinya sendiri dan kembali
seperti semula dengan make up minimalis. Lipstiknya warna cokelat atau pink
teduh. Itulah uji coba yang dilakukan Maharani. Ternyata ada yang tidak mudah tertipu
dengan penampilan barunya.
Masukan teman
Maharani sungguh bermanfaat agar dia tidak salah menggunakan make up. Maharani memang
tipe perempuan sederhana dan tidak neko-neko. Ternyata perubahan sedikit saja
sudah kelihatan nyata.
Suatu ketika
Maharani memakai make up minimalis, bedak dan lipstick seperti biasanya. Hanya saja
pada bulu mata bagian bawah ditambah garis pencil hitam sedikit saja. Ternyata,
itu juga menjadikan wajahnya berubah.
Banyak orang
yang pangling, atau hampir tak mengenalnya hanya karena make up yang berbeda
dari biasanya. Jangankan orang lain, suaminya saja, Mahendra juga kaget kalau Maharani
memakai make up berlebihan. Dan reaksinya menolak. Lantas Mahendra
memperingatkan,”tidak usah menjadi orang lain.”
Tentu saja
Maharani kembali ke sifat aslinya/asalnya, yang sederhana, kalem, tenang, tidak
menor, tidak berlebihan dan apa adanya. Make up yang dipakai yang minimalis
saja, biar tidak banyak mengeluarkan biaya untuk kosmetik. Selain itu tidak
menjadi bahan pembicaraan orang lain. Dibicarakan baik dan buruk, toh tidak
berpengaruh.
Selain make
up, yang menjadi perhatian teman-temannya adalah model berkerudungnya. Asal beda
sedikit nanti juga dikomentari. Dunia ini memang penuh dengan penilaian. Semoga
Maharani tidak terpengaruh dengan penilaian manusia. Baginya hanya Allah yang
memiliki hak untuk menilainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar