Adakah yang
menulis karena terpaksa? Tak perlu menunjuk orang lain. Menulis itu harus
dipaksa. Kalau kita tidak memaksakan diri, kita tidak akan memulai menulis. Atau
bila kita kehilangan mood, lantas tidak segera memulai menulis maka kita akan
semakin terlena. Waktu kita akan terbuang sia-sia. Banyak hal yang harus kita
tulis, tapi tidak segera dimulai, akhirnya apa yang ada di angan-angan dan
pikiran kita akan segera hilang. Rugi, bukan?
Untuk itu,
dalam kondisi apapun, segeralah kita menulis dan jangan menunda-nunda. Semakin kita
menunda-nunda waktu, semakin banyak hal-hal yang baik berlalu begitu saja.
Memang awalnya
kita harus memaksa diri kita sendiri. Orang lain tidak akan membantu kita
menjadi penulis kalau kita tidak memaksa diri kita sendiri. Orang lain hanya
bisa memberi dukungan, menyemangati, memuji, dan memberikan masukan. Selebihnya
kalau kita tidak mau bergerak, tidak mau memulai, semua itu tidak akan ada artinya.
Mungkin,
awalnya kita merasa terpaksa harus menulis. Suatu saat menulis akan menjadi
sebuah kebiasaan. Sepertinya kalau tidak menulis, ada sesuatu yang kurang. Pada
tahap berikutnya, menulis adalah kebutuhan kita. Entah itu karena ada imbalan
materi atau bukan, yang jelas kalau tidak menulis maka kita merasa rugi.
Tidak mengapa
kita sekarang merasa terpaksa menulis, semoga dari keterpaksaan tersebut maka
kita akan menuai hasil yang memuaskan.
Karangnayar, 21 Februari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar