Beberapa hari yang lalu, saat Kopdar
IIDN Solo, ada anggota yang beberapa waktu terakhir jarang menulis/mengisi
blognya. Padahal blognya sangat ditunggu-tunggu pembaca. Menurut pengakuan sang
teman, beliau sedang tidak mood alias macet. Penulis senior dengan jam terbang
yang tinggi saja mengalami kejenuhan dan kemacetan dalam menulis apalagi
penulis pemula.
Bagi penulis pemula seperti saya ini,
sering dilanda rasa jenuh. Hanya karena komitmen untuk menulis setiap harilah
yang membuat saya tetap menulis. Kalau sudah jenuh menulis, biasanya saya
membaca-baca tulisan seorang penulis yang berkaitan dengan dunia penulisan. Dengan
seperti itu, maka semangat menulis akan muncul lagi.
Suatu saat, saya juga akan memotivasi
diri sendiri dengan hal yang berupa materi. Virus matrenya keluar. Kalau saya
tidak menulis, tidak berkarya, tidak kirim naskah ke media, lalu kapan tulisan
saya akan muncul di media? Kalau tulisan saya tidak muncul di media, kapan saya
dapat honor atau dapat uang?
Mau tidak mau atau dengan kata lain
meskipun dengan terpaksa, saya harus menulis. Menulis itu sudah merupakan
kebutuhan. Kalau orang lain masih merasa terpaksa menulis, lain halnya dengan
saya. Kakak saya sendiri juga heran, kok saya bisa menulis setiap hari? Jawab saya
waktu itu karena saya memiliki komitmen untuk menulis setiap hari.
Pada awalnya memang berat tapi karena
sudah menjadi kebiasaan, jadi semua bisa berjalan. Kadang-kadang, walaupun mata
berat dan sudah mengantuk, setidaknya saya menulis judul dan satu alenia
pembuka dulu. Hal itu saya lakukan agar saya segera menyelesaikan tulisan.
Sebenarnya banyak yang ingin
dituliskan. Tapi kalau sudah berhadapan dengan laptop, sering yang sudah ada
dalam angan-angan tidak mau muncul. Jadi, begitu banyak ide yang bertebaran
saat kita melakukan aktivitas selain menulis, begitu mau diwujudkan dalam
bentuk tulisan, entahlah ide-ide tersebut tiba-tiba pergi satu per satu.
Itulah kesempatan untuk mengumpulkan
serpihan ide yang masih tersisa. Mumpung masih ada semangat menulis. Lalu,
bagaimana bila merasa jenuh dan bosan dalam menulis? Berhenti sejenak! Tidak perlu
memaksakan diri. Carilah udara segar, keluar rumah bersepeda mengelilingi
perumahan atau bersepeda di sekitar sawah.
Jangan terlalu lama dalam berhenti
menulis ini. Kalau sudah cukup mendapatkan penyegaran, segera menulis lagi. Tidak
akan ada orang yang memaksa-maksa kita untuk menulis. Tidak ada orang yang
dengan ikhlas/suka rela menunggu mood kita datang. Ayo, segera menulis lagi. Bosan
dan jenuh, tidak ada yang melarang tapi jangan keterusan.
Karanganyar, 24 Februari 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar