Menulis adalah
aktivitas yang bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak dibatasi oleh usia dan
jenis kelamin tertentu. Menulis bisa dilakukan oleh anak-anak, remaja maupun
orang dewasa. Pekerjaan menulis juga bisa dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan.
Menulis adalah
pekerjaan hati. Menurut saya, menulis yang dilakukan karena niat berbagi maka
pekerjaan ini tidak menjadi beban berat bagi penulisnya. Berbagi, tidak
terbatas pada materi dan jasa saja. Tulisan juga bisa kita bagikan untuk orang
lain dan bisa diambil manfaatnya oleh orang lain.
Dengan niat
berbagi inilah maka kita sebagai penulis memiliki kewajiban untuk
menyebarluaskan tulisan kita. Bagaimana cara menyebarkan tulisan kita? Ada banyak
cara dan kemudahan untuk membagikan/menyebarkan tulisan kita. Di antaranya
lewat media sosial (facebook, blog, twitter), dibukukan, dan dibagikan lewat
media massa (contoh : Koran, majalah, tabloid).
Karena niatnya
berbagi inilah maka kita sebagai penulis kadang-kadang harus rela menulis tanpa
menerima honor, bayaran, atau gaji. Akan tetapi kita tetap bisa kaya dengan
menulis, bahkan mungkin lebih kaya. Sebelumnya, jangan menilai kekayaan
seseorang hanya dengan jumlah materi. Kekayaan di sini memiliki makna yang
luas. Kekayaan kita berupa ilmu yang terus bertambah dan berkembang, saudara
yang banyak karena silaturahmi kita (interaksi kita dengan orang banyak), dan
mungkin tawaran untuk menulis yang akhirnya dibayar.
Kalau ilmu
kita berkembang dan semakin luas, bisa jadi inilah awal dari keberhasilan kita.
Kita bisa menulis lebih berkualitas dan bisa dijadikan buku yang berkualitas. Kalau
buku kita berkualitas, tentu banyak yang berminat, bukan? Ujung-ujungnya adalah
buku kita bisa diterima oleh orang lain dan laku. Nah, pada akhirnya kita
kecipratan rezeki. Kalau sudah demikian, menulis bisa membuat kita kaya, bukan?
Beberapa
teman penulis yang saya kenal, mereka bisa lebih kaya hanya dengan menulis. Bagi
teman saya, menulis bisa dilakukan dengan tetap berada di rumah. Mereka menulis
pada saat-saat waktu luang atau meluangkan waktu. Pekerjaan di rumah tetap
selesai, mengurus anak juga oke dan rekeningnya semakin gendut saja.
Oleh sebab
itu, jangan remehkan pekerjaan menulis. Pada saat ini, menulis merupakan
pekerjaan yang bisa diandalkan atau menjanjikan. Yang penting, kita menulis
yang berkualitas, tidak asal-asalan dan tidak asal kejar setoran. Rezeki menulis
itu tidak akan pernah salah waktu datangnya.
Bagaimana
kalau setelah menulis, kita tetap tidak menjadi kaya? Jangan salahkan pekerjaan
menulis atau hasil tulisan kita. Cobalah untuk membuat tulisan yang lebih baik
lagi. Yaitu dengan cara belajar menerima pendapat orang lain dari buku-buku,
artikel atau tulisan orang lain. Kita memang harus terbuka, mau menerima
tulisan/pendapat orang lain. Kalau kita mau maju, jangan menganggap tulisan
kita paling baik.
Jadi,
ingin lebih kaya tidak? Kalau ingin lebih kaya, ayo menulis.
Karanganyar, 10 Maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar