Tiba-tiba
Ketua Guru Amnesia
Sejak
dahulu, gaji diterima setiap tanggal 30, kecuali bulan Februari, gaji
diterimakan tanggal 28. Hari ini seorang teman guru bilang dengan keras lagi
disengaja pada karyawan TU.
“Bu,
hari ini gajian!”
“Ndak
tahu ya. Belum ada perintah.”
“Lo,
gajian kok mau tanggal 29, tahun ini bukan tahun kabisat lo Bu.”
Sampai
siang hari tetap saja tidak ada tanda-tanda akan gajian. Maharani memberanikan
diri meninggalkan perguruan, disusul guru yang lain. Padahal hari ini ada
agenda untuk mengadakan kunjungan ke rumah siswa. Sebenarnya daftar nama siswa
yang akan dikunjungi sedang disiapkan. Apa kabar siang? Sepertinya ketua guru
bukan amnesia tapi sengaja menahan gaji dan uang transport.
00000
Tiba-tiba
menjadi pelupa. Entah lupa beneran atau pura-pura lupa dan tidak tahu. Sudah 4
bulan ini, ketua guru belum memberikan uang transport. Maharani tidak ambil
pusing soal uang transport. Dia sadar kalau tidak mendapatkan uang transport
karena presensi sidik jarinya terlambat satu menit.
Terlambat
satu menit itu tidak berarti terlambat mengajar. Jam mengajar dimulai pukul
tujuh tepat. Sedangkan, Maharani harus datang paling lambat pukul tujuh kurang
sepuluh menit. Daripada tergesa-gesa, mengejar waktu hanya untuk mendapatkan
uang tiga ribu rupiah per hari, mending tidak dapat uang transport tapi
perjalanannya tenang.
Maharani
tidak tahu, alasan apa yang digunakan ketua guru sehingga uang transport 4
bulan teman-temannya belum keluar. Ketua guru selalu bilang dalam minggu ini
atau paling lambat minggu depan. Kenyataannya, semua pada gigit jari.
Apakah
tiba-tiba ketua guru terjangkit penyakit amnesia? Semoga saja tidak, sebab
repot juga kalau amnesia. Kasihan teman-teman guru lainnya kalau sampai tidak
mendapatkan uang transport.
00000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar