Bismillah,
Alhamdulillah, hari ini saya masih diberikan nikmat sehat dan umur panjang. Betapa
saya sangat bersyukur karena mendapatkan oksigen secara gratis, dapat makan
makanan tanpa berpantang. Syukur-syukur dapat makanan secara gratis/cuma-cuma.
Tidak
lupa saya terus bersyukur diberi nikmat iman, rezeki barokah, saudara-saudara
yang baik hati, keluarga yang senantiasa memberikan dukungan, dan teman-teman
yang baik. Teman-teman yang saya maksud adalah teman di dunia nyata maupun
teman di dunia maya.
Meskipun
di dunia nyata belum pernah bertemu dengan teman di dunia maya, tapi saya
berusaha untuk tetap santun dalam bergaul. Saya berusaha untuk mengikuti
pertemanan dengan baik dengan teman di dunia maya.
Sudah
umum, sebagian dari kita memiliki alat
komunikasi yang bisa terhubung dengan teman di dunia maya lewat WA. Mungkin dari
kita masuk dalam group WA tertentu dengan berbagai kepentingan. Akan tetapi,
jelas, keikutsertaan kita dalam suatu group WA memiliki niat yang baik yaitu
menjalin komunikasi dengan teman secara baik.
Namun,
kadang-kadang ada suatu hal yang membuat kita tidak merasa nyaman dengan
pembicaraan/topik/tema/bahasan dalam obrolan. Biasa, itu wajar-wajar saja. Kalau
sekiranya kita tidak sepaham dengan pendapat orang lain, maka langkah yang
terbaik adalah diam. Tujuannya agar tidak terjadi gesekan antar anggota group.
Mungkin,
kita merasa pendapat kita paling benar, tapi tahanlah. Apa yang kita anggap
baik dan benar, belum tentu di mata orang lain kita 100% benar. Kalau kita merasa
tidak cocok dengan seseorang (anggota group), bila ingin menegur atau
mengingatkan, cukuplah dengan chat pribadi. Jangan sekali-kali menjatuhkan
wibawa orang lain di hadapan orang banyak (dalam hal ini konteksnya di group
WA, berarti tidak berhadap-hadapan).
Dalam
berkomunikasi, meskipun tidak ada aturan tertulis hitam di atas putih,
sebaiknya tetap menomorsatukan kebersamaan. Misalnya ada sendau gurau dan
canda, jangan terlalu berlebihan. Sebab bercanda berlebihan justeru berakibat
tidak baik. Jangan mudah tersinggung dan menyinggung perasaan anggota group. Sekali
lagi, tahan!
Kalau
semua bisa menahan diri untuk emosi, saya yakin, dalam suatu group akan
memberikan manfaat dan memberikan kesan yang baik.
Ada suatu
pengalaman: terpaksa saya mengundurkan diri dengan cara pamit, sebelumnya minta
maaf dahulu. Penyebabnya adalah dalam group yang sering ada guyonan ini,
ternyata ada yang tersinggung. Jadilah salah satu dari mereka marah-marah tak
terkendali. Yang satunya lagi (merasa bersalah) minta maaf, baik di group
maupun chat pribadi. Tetap saja yang satu marah-marah. Anehnya, kalimat yang
dilontarkan tidak ada hubungan sama sekali dengan akar permasalahan.
Saya
merasa kok tidak sehat lagi ya pembicaraannya. Saya tidak nyaman kalau seperti
ini. Padahal anggoita group setiap hari bertemu di perguruan. Setelah diingatkan
: jangan sampai pertengkaran di dunia maya dibawa ke dunia nyata. Yaelah, tetap
saja yang terlanjur emosi menulis : jangan ikut campur urusan pribadi.
Mohon
maaf, saya kok tidak nyaman ya. Bye-bye.
Ternyata,
tidak gampang untuk menahan diri. Padahal, kalau setiap hari bertemu di
perguruan, apakah nanti tidak merasa kikuk? Yang penting saya tetap berbuat
baik pada seseorang meskipun orang tersebut pernah melukai saya.
Karanganyar,
8 April 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar