Kopdar
IIDN Solo pada hari Ahad, 9 April 2017
bertempat di Rumah Joglo, Makam Haji, dihadiri oleh 27 anggota IIDN Solo Raya.
Kopdar kali ini memperkenalkan beberapa anggota baru. Anggota IIDN Solo Raya
yang termuda adalah Zata kelas 6 SD (jelas belum Ibu-ibu dong).
Pada kopdar kali ini materi yang dibahas
adalah mengedit tulisan.
Kita
sering mendengar/membaca tulisan bahwa seorang penulis juga merupakan pembaca.
Orang yang suka menulis tentu suka membaca. Dengan membaca, penulis tidak akan
kehilangan ide. Dengan membaca, penulis tidak akan menulis sembarang tulisan
tanpa dasar. Penulis yang baik akan mempertanggungjawabkan semua yang
ditulisnya. Kritik, saran dan masukan dari pembaca, sangat dibutuhkan penulis.
Sebelum
menayangkan sebuah tulisan, sebaiknya tulisan yang sudah jadi, diendapkan
terlebih dahulu. Setelah diendapkan barang sehari, tulisan dibaca kembali.
Penulis membaca kembali tulisannya yang sudah selesai. Dalam hal ini, penulis
bertindak sebagai pembaca, bukan sebagai seorang penulis. Tujuan membaca
kembali tulisan yang sudah dibuat adalah untuk mengedit tulisan.
Seorang
pembaca biasanya sangat kritis. Pembaca akan menemukan tulisan-tulisan yang
perlu diperbaiki walaupun bukan keseluruhan tulisan. Pembaca akan menilai
sebuah tulisan secara obyektif. Meskipun tulisan yang diedit adalah tulisannya
sendiri, tetapi pembaca yang baik akan menilai apa adanya suatu tulisan. Baik
akan dikatakan baik, kurang juga akan dikatakan kurang.
Pembaca
bertugas mengedit tulisan. Oleh karena tulisan yang dibaca adalah tulisan
sendiri maka sudah semestinya seorang penulis memiliki tugas mengedit
tulisannya sendiri.
Ternyata
mengedit tulisan adalah pekerjaan yang menyenangkan. Kita akan lebih tahu
kekurangan kita. Mungkin kita akan menemukan kesalahan pada tanda baca, kata
baku, kalimat tidak efektif dan korelasi antara kalimat satu dengan kalimat
yang lain. Penulis juga akan menemukan kalimat/kata yang janggal dalam suatu
tulisan, konsistensi penulisan juga dapat penulis temukan (misalnya: penggunaan
kata ganti aku, saya).
Sebagai
seorang penulis, kita memiliki kewajiban untuk membuat tulisan yang
berkualitas. Tulisan yang berkualitas akan dapat kita buat seandainya kita
banyak membaca. Dengan banyak membaca tulisan, buku atau karya orang lain, kita
akan menemukan gaya tulisan kita sendiri. Kalau kita membuat tulisan sendiri,
tidak sekadar copy paste, maka gaya tulisan yang terbentuk adalah gaya tulisan
kita sendiri.
Penulis
bisa mempelajari penulisan sambil membuat tulisan. Penulis memerlukan pedoman
agar dapat membuat tulisan yang baik. Minimal ada 2 buku yang wajib dimiliki
seorang penulis yang berkaitan dengan tugas penulis sebagai editor. Dua buku
tersebut adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia dan buku pedoman Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
Penulis
dapat mengedit tulisannya sendiri. Namun, penulis harus bisa secara obyektif
menilai tulisannya sendiri. Jangan sampai merasa tulisannya sudah baik dan
tidak perlu diedit. Sebaik-baik tulisan kita, tetap perlu diedit terlebih
dahulu.
Sebagian
dari penulis, karena dikejar deadline maka tidak memiliki waktu untuk mengedit.
Penulis memang berhasil menyelesaikan tulisan, tetapi belum tentu tulisan
tersebut adalah hasil karya yang terbaik. Hal ini sering terjadi ketika penulis
mengikuti lomba. Karena DL mendesak, jadilah tulisan apa adanya tanpa polesan
sana sini.
Oleh
sebab itu, untuk mendapatkan tulisan yang baik, sebaiknya jangan tergesa-gesa
untuk menyelesaikan tulisan. Nikmati proses menulis, lalu endapkan hasil
tulisan selama sehari. Ketika kita mengedit tulisan rasakan sensasinya. Penulis
memiliki kewajiban untuk mengedit tulisannya. Apapun tulisannya harus diedit.
Kopdar
kali ini sangat seru, berbagi ilmu berbagi pengetahuan.
Karanganyar,
11 April 2017
Sumber tulisan : Tulisan Noer Ima Kaltsum dengan alamat:
http://www.soloensis.com/11/04/2017/penulis-bertugas-mengedit-tulisan-1774.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar