Hari
Ahad, 16 Juli 2017 IIDN Solo mengadakan Kopdar dengan agenda khusus
membicarakan atau berbagi, diskusi tentang menejemen keuangan keluarga. Kopdar
kali ini bertempat di rumah mbak Candra. Nah, untuk nara sumber dipilih mbak
Nurul Chomaria. Kebetulan mbak Nurul pernah menerbitkan buku yang ada kaitannya
dengan menejemen keuangan keluarga muslim. Jadi, pas banget rasanya.
Banyak
ilmu dan pengalaman yang dibagikan dalam kopdar kali ini. Akan tetapi, saya
akan mengambil salah satu di antara materi yang disampaikan, yaitu menabung.
Setiap keluarga sebaiknya menyisihkan sebagian hartanya untuk ditabung.
Menabung, bukan lagi karena terpaksa. Sebenarnya kita membutuhkan tabungan.
Dana tabungan ini bisa kita gunakan pada
keadaan darurat.
Dari
beberapa penjelasan mbak Nurul tentang menabung, saya tertarik untuk menulis
menabung emas. Lebih spesifik lagi yang akan saya sampaikan adalah tabungan
berupa emas dan cara menabung emas. Mengapa saya tertarik untuk menulis lagi
tentang tabungan emas? Ternyata memang banyak orang yang tertarik untuk
menabung emas, tetapi belum tahu apa yang harus dilakukan. Sebabnya adalah
sebagian orang membayangkan menabung emas harus mengeluarkan dana yang besar. Karena
ada sesi Tanya jawab dan berbagi pengalaman mentang menabung emas, maka tulisan
ini merupakan rangkuman diskusi selama kopdar berlangsung.
Ada
pertanyaan, bagaiamana cara menabung emas dengan dana terbatas? Ada solusi bagi
mereka yang akan menabung emas tapi dananya terbatas, caranya menabunglah di
pegadaian. Menabung emas di pegadaian, tidak perlu dengan dana yang banyak.
Dengan minimal enam ribuan, kita sudah bisa menabung emas. Atau, dengan uang
lima puluh ribu perbulan secara konsisten, kita bisa memiliki emas. Tentu saja
uang lima puluh ribu per bulan tidak memberatkan kita untuk menabung. Hanya
saja, kalau menabung emas di pegadaian, kita tidak serta merta langsung membawa
pulang emas fisik. Seandainya kita menginginkan emas fisik, kita bisa mencetak
terlebih dahulu (kita harus membayar ongkos cetak)
Kalau
kita tidak mau repot menabung emas di pegadaian, tetapi dana kita terbatas,
tetap saja bisa kita lakukan. Caranya kita kumpulkan sejumlah tertentu uang
(menabung uang di rumah saja, soalnya kalau di bank ada biaya administrasi).
Kalau uang sudah terkumpul (kita sudah tahu harga emas di pasaran), kita bisa
membeli emas dengan berat seperempat gram, setengah gram, satu gram dan
seterusnya. Hanya saja, kalau kita membeli emas di toko emas berupa perhiasan,
akan dikenakan biaya pembuatan.
Saya
sendiri memiliki tabungan emas di pegadaian (tidak secara fisik) dengan kadar
24 karat dan emas fisik (perhiasan) beberapa gram saja. Saya tertarik menabung
emas karena menabung emas dalam jangka panjang justeru menguntungkan.
Pengalaman orang tua yang menabung emas beberapa waktu yang lalu saya jadikan contoh.
Kembali
pada pembahasan Mbak Nurul tentang menabung. Mbak Nurul memberi contoh seorang
siswa yang mengumpulkan uang saku lalu dibelikan emas setengah gram. Setiap
uang saku sudah terkumpul dan bisa dibelikan emas setengah gram, maka segera
dibelikan emas. Dalam kurun waktu tertentu, tak terasa emas yang terkumpul
jumlahnya banyak dan harganya terus meningkat. Hasilnya, tabungannya sangat
berarti di saat ada kebutuhan mendesak.
Kadang-kadang
kita memiliki suatu keinginan. Tapi keinginan tersebut tidak pernah terwujud
karena ketidaktahuan kita atau terbatasnya pengetahuan kita. Kita memerlukan
ilmu dari orang lain. Berkomunikasi dengan orang lain menambah pengetahuan dan
wawasan. Dengan komunikasi, kita bisa memecahkan masalah, bisa mewujudkan
mimpi, keinginan dan cita-cita kita.
Pada
saat sekarang, menabung merupakan kebutuhan kita. Menabunglah mulai sekarang
juga, jangan tunda-tunda lagi. Silakan pilih sendiri, mau menabung uang,
barang, property, tanah, perhiasan atau
emas. Memang, sebaiknya kita memiliki tabungan emas meskipun membelinya hanya
setengah gram- setengah gram.
Ternyata,
topik tabungan ini sangat menarik perhatian anggota IIDN Solo. Buktinya mereka
sangat antusias menyimak penjelasan Mbak Nurul dan ada Tanya jawab yang sangat
seru. Bagi saya ilmu bisa dicari di mana saja dan ilmu baru menejemen keuangan
keluarga ini sangat bermanfaat bagi saya. Terima kasih saya ucapkan pada mbak
Nurul yang sudah meluangkan waktu mengisi acara kopdar IIDN Solo. Semoga yang
panjenegan (mbak Nurul) sampaikan menjadi amal jariyah dan Insya Allah
bermanfaat.
Akhirnya,
tulisan ini harus segera saya akhiri dahulu. Kalau membicarakan tabungan emas,
rasanya tak ada habisnya.
Karanganyar,
20 Juli 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar