Di depan
rumah kami, pohon sukun menjulang tinggi. Pohon sukun ditanam sejak tahun 2002.
Kalau persediaan airnya cukup, buah sukun tidak akan rontok di saat muda. Banyaknya
buah yang bisa kami panen tidaklah sama. Kadang-kadang dalam masa sekali
berbuah, jumlah buah sukun banyak, kadang-kadang sedikit.
Meskipun
tiap pohon berbuah, buahnya sangat menggiurkan, tapi saya jarang mengolahnya. Biasanya
teman, saudara atau tetangga mau mengolah buah sukun yang sudah tua.
Saya
sendiri pernah membuah keripik sukun, menggoreng sukun dengan diberi bumbu bawang
putih dan garam, atau kalau sukun sudah matang di pohon, saya membuat prol
sukun. Cara membuat prol sukun yaitu siapkan adonan gandum yang sudah diberi
vanili, sukun yang sudah matang dicomot lalu dicelupkan ke dalam adonan gandum
lalu digoreng. Rasanya mantap.
Malam
ini, suami mendapatkan jatah untuk menyelenggarakan arisan RT di rumah. Untuk menyiapkan
kudapan, saya memilih yang praktis saja. Ada kue, tahu bacem, dan kacang telur.
Makanan berat yang dibawakan pulang untuk tamu kami adalah nasi boks.
Oleh
karena suami sudah memanen sukun yang masak dipohon, mau tidak mau, saya harus
mengolahnya. Suami menginginkan yang praktis saja, yaitu sukun dikukus. Tugas saya
hanya mengupas, memotong kecil-kecil lalu mengukus beberapa menit saja. Sepertinya
rasanya mantap dan aromanya harum. Ketika saya mencicipi, rasanya benar-benar
nikmat. Ternyata dengan mengolah secara sederhana, saya mendapatkan hasil yang
tidak mengecewakan.
Bagi
Anda yang tidak mau repot mengolah sukun, cobalah untuk mengukus sukun yang
sudah masak di pohon. Selamat mencoba!
Karanganyar,
5 September 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar