Seperti
di kota lainnya, Kabupaten Karanganyar juga melaksanakan imunisasi MR dengan
sasaran anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun. Untuk memudahkan pelaksanaan
imunisasi MR, target terpenuhi dan sasaran tepat maka tiap kecamatan ada
petugasnya. Di Kecamatan Tasikmadu, petugas yang melaksanakan imunisasi MR
adalah para pegawai yang bekerja di Puskesmas Tasikmadu.
Tentu
saja harus ada kerja sama antara petugas imunisasi dengan pihak-pihak terkait
agar pelaksanaan imunisasi MR berjalan dengan lancar. Oleh karena sasaran
imunisasi MR ini adalah anak berusia 9 bulan sampai 15 tahun, maka imunisasi
dilaksanakan di Posyandu, Puskesmas, sekolah-sekolah (dari TK sampai SMP,
termasuk sanggar PKBM), PAUD, dan pesantren (kalau ada yang belum saya
sebutkan, sumangga lebih diperinci lagi).
Petugas
dari puskesmas, para kader Posyandu, guru-guru dan lain-lain memberikan
penjelasan tentang imunisasi MR kepada anak-anak dan orang tua. Penjelasan ini
tentang apakah imunisasi MR itu, tujuan dilaksanakannya imunisasi MR, dan efek
samping dari imunisasi. Lebih jelasnya, petugas sudah diberi pembekalan
terlebih dahulu.
Kabupaten
Karanganyar menargetkan keberhasilan imunisasi MR ini mencapai 95 persen.Di Kecamatan
Tasikmadu sampai tanggal 14 September 2017, dilaporkan bahwa pelaksanaan
imunisasi MR sudah mencapai 92,5 persen. Pelaksanaan imunisasi ini dijadwalkan
selesai hingga akhir bulan September. Tanggal
14 dan 15 September masih ada 2 titik yang akan melaksanakan imunisasi MR. Diharapkan,
dari 2 titik ini nanti target pencapaian 95% dapat terlampaui.
Dalam
pelaksanaan imunisasi ini, ada beberapa anak yang menolak dengan berbagai
alasan. Menolak dengan alasan tidak mau disuntik (takut), ada orang tua yang
menolak anaknya diimunisasi dengan alasan tertentu, anak benar-benar dalam
keadaan sakit, dan pihak pesantren tidak memberikan akses bagi petugas untuk
melaksanakan imunisasi MR. Para petugas terus saja memberikan edukasi dengan
pendekatan persuasive. Dengan pendekatan ini, diharapkan anak/orang tua mau
anaknya diimunisasi. Apabila sudah diedukasi tetap saja ada penolakan, petugas
tidak akan memaksa.
Ketika
saya mengikuti evaluasi pelaksanaan imunisasi MR di UPT Puskesmas Tasikmadu, Alhamdulillah
Bapak dr Ibnu Ridwan memberikan keterangan yang panjang lebar dan jelas. Para undangan
yang terdiri dari guru, kader Posyandu, Kepala Sekolah, Kapolsek, Bapak Camat,
dan petugas dari Puskesmas, semua bekerja sama agar target keberhasilan dapat
tercapai.
Dengan
tercapainya target 95% anak sudah diimunisasi, diharapkan anak-anak keluarga
besar Kecamatan Tasikmadu tidak terjangkit virus campak dan rubella. Seandainya
ada anak yang sudah divaksin, tapi tetap terjangkit campak dan rubella,
harapannya keadaannya tidak terlalu parah dan tidak menular ke anak yang lain.
Bagaimana
dengan anak yang usianya 15 tahun tetapi sudah SMA dan anak yang putus sekolah?
Para petugas Puskesmas, guru, elemen masyarakat, akan mendata anak-anak yang berusia
15 tahun ini lalu akan diimunisasi di tempat dan pada waktu yang telah
ditentukan.
Sekali
lagi, petugas akan mendata kembali anak-anak yang belum diimunisasi lalu anak
akan diimunisasi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jadwal dan tempat ini
ditentukan karena berkaitan dengan efisiensi. Petugas lebih efisien dalam
melaksanakan tugas, dan vaksin yang telah dibuka bisa digunakan untuk beberapa anak
sekaligus. Perlu diketahui, harga vaksin MR ini cukup mahal dan diberikan
kepada masyarakat secara gratis. Vaksin dalam botol ini sekali dibuka harus
habis dan tidak bisa disimpam untuk digunakan pada waktu yang lain.
Saya
berharap anak-anak di Kecamatan Tasikmadu dan anak-anak yang berada di Kabupaten
Karanganyar telah diimunisasi MR. Dengan imunisasi MR ini, anak-anak semakin
sehat dan tidak kena virus campak dan rubella.
Semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar