Kebiasaan
suami adalah mencoba menanam biji-bijian atau mencangkok. Apa yang dilakukan
bukan iseng-iseng, tapi benar-benar ingin mengetahui hasil percobaannya. Ketika
panen rambutan dan banyak biji rambutan yang dibuang begitu saja, suami
memungut biji rambutan lalu menanamnya. Beberapa biji tersebut menjadi benih. Demikian
juga dengan biji mangga.
Beberapa
waktu yang lalu, saya lupa tepatnya kapan, suami menanam biji alpukat. Setiap hari
disiram, akhirnya pohon alpukat tersebut berbuah. Bagi saya, ini merupakan
sesuatu yang luar biasa. Mengapa demikian? Ketika menanam pohon mangga, baru lima
tahun kemudian pohon tersebut berbuah. Itu pun buahnya tidak banyak.
Demikian
juga dengan pohon jambu dan rambutan. Waktu berbuah pertama kali, biasanya
jumlahnya sedikit. Akan tetapi sangat berbeda dengan pohon alpukat. Sekalinya berbuah,
cukup lumayan jumlahnya. Beberapa hari yang lalu, ada alpukat yang sudah masak.
Rasanya manis dan teksturnya pulen.
Alhamdulillah,
semua yang ada di dalam tanah bisa tumbuh dan berkembang. Alhamdulillah, yang
sudah tumbuh dan berkembang, hasilnya bisa dinikmati. Maka, nikmat manakah yang
kamu dustakan?
Bukan
hanya alpukat, musim buah ini, mangga dan rambutan sudah kelihatan buah kecilnya.
Semoga pohon-pohon yang ada di sekitar rumah saya berbuah dengan lebat.
Karanganyar,
12 September 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar